ACEHTREND.COM, Padangpanjang — Penyair Aceh yang sekarang berdomisili di Padangpanjang, Sumatera Barat, Dr Sulaiman Juned, kembali menerbitkan buku puisinya yang bertitel Rajah.
Sulaiman Juned kepada aceHTrend, Selasa (6/10/2020), mengatakan penerbitan buku puisi solo (tunggal) yang berisi 58 puisi ini menceritakan kisah perjalanan, doa yang disanjungkan untuk kebaikan dan kejahatan bagi alim ulama.
“58 puisi dalam buku ini, mengembalikan doa yang pernah ada di kampung halaman (Aceh) seperti memulangkan, membalikkan keadaan agar kita tetap teringat apa yang pernah dilakukan untuk melawan santet atau pengobatan kepada orang lain,” ucap Sulaiman Juned.
Menurut Dosen Program Studi Seni Teanter Institut Seni Indonesia, (ISI) Padangpanjang ini, menulis buku baginya adalah jalan untuk tetap memperkenalkan budaya.
Ia menambahkan, buku puisi Rajah akan diluncurkan sekaligus dibedah akhir Oktober 2020 melalui Zoom.
Kendati pun dunia saat ini dilanda wabah Covid-19, Sulaiman Juned menyarankan, jangan pernah membuat kita berhenti berkarya. Dalam keadaan bagaimana pun karya tertap dilahirkan. Selagi masih bisa berpikir.
Dengan keluarnya buku Rajah yang diterbitkan oleh Salmah Publishing (2020), membuat penyair kelahiran Aceh tersebut berhasil menerbitkan bukunya dalam waktu satu tahun satu buku.
Salah seorang penggemarnya, Ubai, mengatakan, Sulaiman Juned tergolong salah satu penyair yang sangat produktif .
“Kepadanya sangat layak kita berikan apresiasi. Mari kita nantikan nyala dan doa yang dikumandangkan dalam buku puisi tersebut,” ucap Ubai.
Berikut ini salah satu penggalan puisi yang ada di dalam buku Rajah.
(kurajah
kurajen
puleh nyoe
teuka laen)
aku
sedang mengaduk-aduk angin
gerimis hujan panas terik bara api bertarung
di ruang kepala. Menambatkan
puisi pada kabut
: gigilnya merajah jiwa.[]
Editor : Ihan Nurdin