ACEHTREND.COM, Singkil —Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil, M Najur, mengatakan, berbagai situs cagar budaya yang ada di Aceh Singkil bakal dipugar, termasuk kuburan Belanda di Pulo Sarok.
Hal itu disampaikan M Najur menanggapi pemberitaan aceHTrend sebelumnya terkait keberadaan kuburan belanda di Aceh Singkil yang tidak terurus.
Khusus pemugaran situs cagar budaya kuburan prajurit Belanda yang ada di Pulo Sarok, Aceh Singkil, kata M Najur, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil sudah mengusulkan pendanaannya ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh karena terbatasnya APBK Aceh Singkil.
Dan tentang ini menurut M Najur, sudah mendapat lampu hijau dari Dinas Kebudayaan dan Parawisata Aceh. Pemugaran ini nanti akan didanai dari APBA.
“Komunikasi saya terakhir dengan pihak provinsi, kuburan Belanda akan dipugar termasuk makam Ali Fansuri orang tua Syekh Abdurrauf As-Singkili di Tanjung Mas,” ujar Najur, Kamis (8/10/2020).

Sedangkan menyangkut dengan juru pelihara (jupel) situs cagar budaya, kata Najur, ada yang sudah dikeluarkan SK-nya dan ada juga masih dalam proses. Pihak Disdikbud Aceh Singkil yakin SK tersebut secepatnya akan dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Parawisata Aceh.
M Najur menerangkan, ada beberapa jupel situs cagar budaya di Aceh Singkil yang sudah di SK-kan dan ada pula sekarang dalam proses.
Di antaranya, juru pelihara Situs Sejarah Makam Syekh Abdurrauf Kilangan, Makam Ali Fansuri, Kerkof Kuburan Belanda Pulo Sarok, Masjid Baiturrahim Singkil, dan jupel peninggalan benda-benda atau warisan Syekh Abdurrauf As-Singkili.
Sekarang pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, kata Najur, terus menelusuri dan mendata situs cagar budaya yang ada di Aceh Singkil agar situs cakar budaya ini tidak punah dan bisa dilestarikan.
“Saya yakin cukup banyak situs cakar budaya di Aceh Singkil. Karena daerah ini termasuk daerah tua dan punya peradaban tinggi,” pungkas Najur yang juga Ketua PGRI Aceh Singkil ini.[]
Editor : Ihan Nurdin