ACEHTREND.COM, Singkil – Sejak pagi hingga menjelang petang, ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru desa, tumpah ruah di pantai-pantai yang ada di Aceh Singkil, Rabu (14/10/2020).
Kedatangan warga ke pantai itu, bukan hanya semata untuk rekreasi, melainkan turut merayakan tradisi tolak bala (Rabu abeh) yang sudah menjadi tradisi di Aceh Singkil.
Seorang warga, Yulidha (43), mengatakan, kedatangan mereka ke pantai di samping ingin berekreasi, bersantai ria dengan keluarga juga ingin menolak bala berkaitan dengan berakhirnya penanggalan Islam bulan Safar.
“Beginilah tradisi kami di Aceh Singkil, setiap hari Rabu akhir bulan Safar, warga mengelar tolak bala di pantai. Ini dimaksudkan untuk mengusir bala dan menolaknya,” ujar Yulidha.
Sementara itu Maskur (52) menjelaskan, tradisi tolak bala di Aceh Singkil sudah berlangsung sejak dulu. Ini dilakukan lantaran warga meyakini bahwa Rabu akhir bulan Safar adalah puncak bala datang.
Karena itu, katanya sangat tepat bala itu ditolak pada Rabu bulan Safar ini. Jadi, budaya atau tradisi tolak bala digelar dengan tujuan menolak datangnya bencana.
Pantauan aceHTrend, di sejumlah pantai seperti pantai Pulo Sarok Singkil, Pantai Anak Lawik, dan PCI Gosong Telaga Kecamatan Singkil Utara, Pantai Cemara Kecamatan Kuala Baru, tumpah ruah didatangi pengunjung.
Di Pantai Pulo Sarok, Singkil, dari laporan Irwansyah Putra, selain banyak warga yang berekreasi juga banyak pula yang ikut rateb siribe, membaca Yasin, mengumandangkan dalail khairat, mendengarkan tausiah agama, dan membaca doa tolak bala.
Irwansyah Putra menyebutkan, di Pantai Pulo Sarok, acara tolak bala, panitia sengaja mendatangkan santri Pesantren Darul Hasanah Syekh Abdurrauf Singkil, Dayah Darul Mahabbah Singkil, dan Dayah Darul ‘Ulum Pulo Sarok Singkil, bersama-sama membaca dalail khairat hingga menjelang salat Asar.
“Yang menyampaikan tausiah agama tak tanggung-tanggung, panitia mengundang Ustaz H Roesman Hasjmy, Ketua Tanfidziyah PCNU Aceh Singkil, dan Ustaz Khalidin, pengasuh Dayah Darut Ta’dib Kecamatan Singkil Utara,” katanya.
Sementara itu, di PCI Gosong Telaga juga digelar baca Alquran surat Yasin, rateb siribe, dan doa tolak bala.
“Alhamdulillah, acara tolak bala di berbagai pantai di Aceh Singkil berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa hari sebelumnya, Aceh Singkil diguyur hujan lebat dan badai,” ujar Irwansyah Putra.
Jemaah tolak bala berharap, agar Allah Swt senantiasa melindungi Aceh Singkil khususnya jauh dari bala, bencana, dan marabahaya serta menjadi hamba-hamba yang taat, cinta, dan dekat dengan Allah.
Tolak bala merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Bumi Syekh Abdurrauf As-singkili.
Tradisi ini dilaksanakan setiap hari Rabu akhir di bulan Safar. Tanpa dikomandoi ribuan warga Aceh Singkil dari berbagai kalangan tua muda dan anak-anak menuju ke pantai melaksanakan tradisi yang diyakini dapat menghalau datangnya bala bencana dan penyakit itu.[]
Editor : Ihan Nurdin