ACEHTREND.COM,Bandung– Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, mengucapkan selamat atas pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh, yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian,sisa masa jabatan 2017-2022. Pelantikan berlangsung dalam Rapat Paripurna Istimewa DPR Aceh yang berlangsung di Gedung Utama DPR Aceh, Kamis (5/10/2020).
“Alhamdulillah, saya ucapkan selamat kepada Nova Iriansyah atas pelantikan dan pengambilan sumpahnya sebagai Gubernur Aceh definitif sisa masa jabatan 2017-2022,” ucap Irwandi, melalui istrinya Steffy Burase.
Pada kesempatan tersebut, politisi senior itu berpesan agar Nova Iriansyah melanjutkan apapun yang pernah mereka cita-citakan ketika maju pada Pilkada Aceh 2017. Banyak program yang sudah disusun, yang seluruhnya ditujukan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Program Aceh Carong, Aceh Troe, Aceh Teuga, dan lain sebagainya. Tidak terkecuali juga Aceh Seuniya, yang menjadi cita – cita besar Irwandi Yusuf, dalam rangka menuntaskan persoalan kemiskinan di Aceh, hendaknya menjadi titik pijak pembangunan yang dilakukan oleh Nova.
Aceh Seuniya adalah program yang dirancang untuk menghadirkan rumah layak huni kepada seluruh rakyat yang kini masih hidup di bawah naungan gubuk. “Salah satu cita- cita besar saya dulunya yaitu membangun rumah layak huni kepada rakyat miskin. Rumah yang sehat mutlak diperlukan sebagai penyokong utama mewujudkan kesejahteraan dan lahirnya generasi Aceh yang unggul.”
Makanya sejak terpilih, walaupun belum dilantik, dengan mempergunakan sisa – sisa dana kampanye, Irwandi bergerilya ke berbagai pelosok. Timnya juga bergerak ke tiap penjuru. Mencari gubuk milik kaum dhuafa dan kemudian membangunnya. Ia ingin rakyat segera merasakan kehadiran Irwandi sebagai pemimpin mereka.
Kenapa Irwandi merasa sangat penting membangun rumah untuk rakyat miskin? Melalui Steffy, lelaki kelahiran Gampong Sagoe, Peusangan, mengatakan hidup miskin di bawah naungan yang tidak layak bukanlah pilihan. Sebagai orang yang pernah berada di tengah – tengah rakyat miskin ketika berjuang bersama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Teungku Agam merasakan keperihan rakyat. Makanya, Aceh Seuniya wajib dilakukan dengan sekuat tenaga dan segenap sumber daya.
“Ini komitmen kami ketika maju. Tapi saya tidak sempat melakukannya. Aceh Seuniya yang merupakan bagian Aceh Hebat, kini menjadi tanggung jawab Pak Nova Iriansyah. Wujudkan Aceh Hebat dengan segenap kemampuan. Jangan beralih fokus ke Aceh Bereh, yang konsepnya tidak pernah kita rancang. Fokus pada tujuan yang pernah kita susun,” kata Irwandi.
Mantan juru propaganda GAM itu mengatakan, sama seperti dirinya, sebagai manusia biasa, Nova Iriansyah tidak akan mampu mewujudkan program Aceh Hebat 100 %. Pun demikian, Nova harus berusaha agar mampu mencapai level 80 %. Bila itu tidak dilakukan, berarti telah mengkhianati rakyat.
“Saya tidak tahu bagaimana nasib Aceh Hebat saat ini. Bagaimana sudah pembangunan rumah untuk rakyat miskin yang kami gagas melalui Aceh Seuniya. Saya sekarang tidak bisa melakukan itu lagi. Tugas itu sudah diemban oleh Pak Nova. Kiranya ia harus melanjutkannya. Masih ada 1,5 tahun untuk mengejar semuanya,” kata Irwandi.
Dalam hal pembangunan, Irwandi juga berpesan Nova harus memprioritaskan putera daerah yang menetap di Aceh. Termasuk dalam hal proyek fisik dan non fisik. Tujuannya agar uang Aceh sebagian besar tetap berputar di Aceh. Salah satu langkah nyata Pemerintah Aceh dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, dengan mengupayakan uang Aceh tetap berada di Aceh. “Jangan sampai uang itu lari keluar. Keuntungan harus dinikmati oleh Aceh. Dengan demikian, utamakan orang Aceh sebagai pelaksana proyek pembangunan. Tentu bukan orang Aceh yang tamak. Carilah orang Aceh yang tidak tamak,” katanya.
di akhir wawancara, melalui Steffy Burase , Irwandi berpesan kepada Nova Iriansyah agar segera merangkul kembali sejumlah calon investor yang sudah pernah menyatakan minatnya berinvestasi di Aceh. “Pak Nova harus bangun komunikasi kembali dengan mereka. Karena para investor itu benar – benar ingin berinvestasi di Aceh. Ajak mereka kembali untuk membangun Aceh,” katanya. []