ACEHTREND.COM, Blangpidie – Badan Milik Usaha Gampong (BUMG) Alue Padee, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memproduksi bubuk kopi robusta kemasan yang lebih praktis dengan jenama Kopi Alpad, akronim dari Alue Padee.
Ketua BUMG Padee Putroe, Gampong Alue Padee, Agussalim, kepada aceHTrend, mengatakan, ide dan gagasan memproduksi kopi robusta tersebut berawal dari keinginannya melahirkan satu produk khas Abdya. “Ide dan gagasan ini lahir berawal dari keinginan saya untuk memghidupkan BUMG. Karena sangat sayang jika anggaran desa yang sudah ada tidak kita manfaatkan untuk melahirkan minimal satu produk di Gampong Alue Padee,” ungkap Agussalim, Kamis (5/11/2020).
Namun, kata Agussalim, dalam melahirkan sebuah produk, terlebih dulu ia melihat ketersediaan bahan baku dan peluang yang didapatkan jika produk tersebut ditawarkan kepada masyarakat. “Yang pastinya peluang itu juga kita lihat. Masyarakat Abdya kalau saya lihat tidak jauh dari kopi. Bahkan selama ini di hampir semua warung menyajikan kopi produk luar Abdya. Oleh sebab itu kenapa tidak kita sebagai warga Abdya melahirkan produk kita sendiri, sehingga ada perputaran uang di masyarakat kita,terutama bagi petani kopi,” jelasnya.
Produksi bubuk kopi ini, kata Agussalim, juga salah satu dari pusat industri kreatif yang sedang digalakkan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim. Hanya tinggal bagaimana seluruh gampong di Abdya mengambil peran dan peluang untuk menghadirkan produk-produk lain di gampong masing-masing.
“Jika setiap gampong memiliki satu produk ekonomi kreatif, maka ada 152 produk di Kabupaten Abdya,” jelasnya.Untuk bahan baku bubuk kopi robusta yang diproduksi oleh BUMG Padee Putroe, pihaknya khusus menampung kopi petani robusta Abdya. Mengenai harga, dalam satu bambu biji kopi dibayar Rp60 ribu kepada petani.”Bahan bakunya khusus dari petani kopi robusta Abdya. Kita tidak menerima biji kopi dari luar. Karena ini juga sebagai upaya membantu petani kopi kita yang ada di kabupaten ini,” terangnya.
Agussalim menambahkan, setelah biji kopi robusta itu di beli dari petani, kemudian biji kopi tersebut diroasting atau disangrai dengan menggunakan mesin sangrai. Kemudian baru digiling dengan menggunakan mesin. “Untuk harga bubuk kopi robusta dalam kemasan biasa ukuran 1 kilo kita jual Rp100 ribu, ukuran setengah kilo Rp60 ribu dan ukuran 100 gram kita jual Rp10 ribu.
Kemudian harga dalam kemasan aluminium foil ukuran setengah kilo kita jual dengan harga Rp75 ribu. Alhamdulillah saat ini sedang kita pasarkan dan sudah ada warung-warung di Abdya yang sudah mulai mencoba bubuk kopi robusta produksi Padee Putroe, Gampong Alue Padee,” pungkasnya.[]
Editor : Ihan Nurdin