ACEHTREND.COM, Lhoksukon – M Sofyan (37), nelayan miskin asal Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, bertahun-tahun menahan rasa sakit di bagian paha sebelah kiri. Padahal dirinya sudah beberapa kali ingin membuka pen besi (sambungan besi) di pahannya akibat kecelakaan pada tahun 2014 silam.
“Awalnya pergi ke RSU Arun Lhokseumawe, kemudian saya dirujuk ke RSU Cut Meutia untuk membuka pen d ikaki,” kata Sofyan kepada aceHTrend, Minggu (08/11/2020).
Sofyan menyebutkan dirinya sudah tiga kali ke RSU Cut Meutia. Namun saat itu pen yang ada di kakinya untuk sementara tidak bisa dibuka dulu.
Padahal, pria lanjang itu sangat berharap pen di kakinya itu segera dibuka. Namun, untuk saat ini Sofyan mengaku tidak memiliki biaya lagi untuk berobat dan pergi ke rumah sakit.
“Semenjak musibah kecelakaan, saya tidak dapat lagi mencari nafkah. Selama in saya juga numpang di rumah kakak ibu kandung saya,” kata Sofyan.
Meski harus melawan rasa sakit di paha kanan karena besi pen sambungan operasi, sesekali Sofyan tetap memperbaiki jaring tangkapan ikan nelayan tradisional. “Jika ada orang suruh ada Bang, kalau nggak ada ya gini aja duduk di rumah,” katanya.
“Saya ingin sambungan pen besi ini dibuka sehingga tidak sakit lagi saat hujan dan petir, minimal dapatlah saya keluar rumah,” harap dia.
Sementara itu, Keuchik Gampong Ulee Madon, Tgk Salahuddin AB mengaku pihaknya pernah mengajukan proposal bantuan usaha kepada Sofyan ke Dinas Perairan dan Kelautan Aceh Utara.
“Alhamdullilah, proposalnya diterima dan mendapat bantuan jaring ikan. Namun bantuan itu bukan untuk perorangan, melainkan kelompok nelayan,” ujar Salahuddin.[]
Editor : Ihan Nurdin