• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

LMC (62): Romawi:Peradaban dan Wabah (VIII)

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Sabtu, 14/11/2020 - 07:38 WIB
di OPINI, Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan
A A
Lukisan tentang wabah di Romawi Timur. Dikutip dari medievalist.net, via National Geographic.

Lukisan tentang wabah di Romawi Timur. Dikutip dari medievalist.net, via National Geographic.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Ahmad Humam Hamid*

Ribuan kajian tentang Romawi kuno adalah kajian tentang the rise, decline, and fall of Roman Empire. Yang dimaksud adalah kajan, galian, analisa, dan kesimpulan tentang asal muasal, perkembangan, kemajuan, masa puncak, penurunan, kejatuhan, dan musnahnya imperium yang berumur sekitar 5 atau 6 abad -Romawi Barat)- dan sekitar 1.5 milenia -Romawi Timur. Tema itu ada yang langsung maupun tidak langsung dijadikan judul buku, artikel di jurnal, topik diskusi.

Kejatuhan dan musnahnya imperium Romawi Barat pada abad ke-5 oleh banyak peneliti sering dikaitkan dengan kejadian abad ketiga, yang sering disebut dengan ‘crisis of 3rd century‘, yang dalam banyak hal juga berpangkal pada krisis pandemi pada masa Marcus Auralius, 20 tahun sebelum abad kedua berakhir. Romawi Barat sangat tidak beruntung setelah kematian Marcus Auralius, baik karena akibat pandemi, maupun pengganti Marcus, yakni anaknya, Commodus yang menciptakan bencana tersendiri bagi Romawi.

Kematian rakyat Romawi yang begitu banyak membuat Marcus Auralius berpikir pragmatis, terutama untuk mengisi pemerintahan di berbagai kota dalam wilayah kerajaan Romawi. Jika sebelumnya semua jabatan pemerintahan yang diisi sangat ketat dengan status dan kelas sosil masyarakat setempat, kematian massal akibat pandemi telah membuat berbagai jabatan menjadi kosong. Banyak sekali keluarga bangsawan kelas atas perkotaan menjadi korban kematian, akibat wabah Antonine.

BACAAN LAINNYA

Puluhan dokter dari Universitas Malahayati, Bandar Lampung, dan Universitas Abulyatama, Banda Aceh, yang sedang ikut membantu penanganan medis bagi warga yang terpapar Covid-19 yang dirujuk ke RSD Wisma Atlet, Jakarta Pusat/FOTO/Universitas Malahayati.

Jadi Relawan Covid-19, Pengabdian Dokter Malahayati-Abulyatama Diiringi Doa Ribuan Anak Yatim

18/01/2021 - 19:20 WIB
Pakar Hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Dr. M. Gaussyah, S.H., M.H/FOTO/aceHTrend.

Muhammad Gaussyah Terpilih Sebagai Dekan FH USK Periode 2021-2025

18/01/2021 - 12:55 WIB
Wakil Rektor III USK Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC/FOTO/Detak USK.

Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

18/01/2021 - 10:48 WIB
Munzami HS. [Ist]

Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

18/01/2021 - 01:09 WIB

Marcus Auralius, yang hidupnya lebih dari 15 tahun semenjak kematian pasangan berkuasanya Lucius Verus pada tahun 165, mempunyai pilihan yang sangat sulit. Pilihan yang tersedia hanya dua, membiarkan kursi dewan kota dan birokrasinya kosong dan tidak berfungsi, atau membuat kebijakan baru yang tidak membatasi jabatan itu untuk elit kota setempat yang umumnya telah banyak meninggal. Pilihan lainnya adalah melonggarkan aturan dan memberi peluang kepada siapa saja, asal saja bukan budak atau keturunan langsung dari status budak.

Kebijakan itu membuat revolusi besar aristokrat dan elit Romawi di seluruh wilayah kerajaan. Banyak sekali posisi penting dewan kota di seluruh Romawi diisi oleh orang biasa, bahkan anak dari budak yang sudah merdeka sekalipun memenuhi syarat untuk menjadi elit baru kota. Pemikiran Marcus Auralius sangat sederhana, membiarkan kota tanpa dewan kota berikut dengan birokrasinya yang akan memberikan dampak paling buruk untuk pemerintahan, atau mengambil tindakan yang lebih fleksibel dengan mengangkat anggota dewan kota yang baru, sekalipun dengan segala kekurangan, dan perubahan nomenklatur pemerintahan yang sangat mendadak.

Pilihan kebijakan yang dipaksa oleh wabah itu memberikan konsekuensi jangka panjang sistemik yang sangat berbahaya. Pilar pemerintahan yang sudah terbangun dengan baik selama berabad abad kini telah berubah total, sehingga efektivitas pemerintahan menjadi terganggu. Kejadian semakin parah, karena setelah kematian Marcus Auralius, Romawi diperintah oleh anaknya, Commodus, yang mempunyai watak buruk, tidak punya kemampuan memerintah seperti yang telah dikerjakan oleh orang tuanya. Commodus bahkan mempunyai megalomania tersendiri seperti bertarung dengan gladiator, sesuatu yang tidak dilakukan baik dalam masa Republik Romawi sebelum Masehi, maupun setelah Masehi, ketika Romawi menjadi imperium.

Keparahan ekonomi Romawi akibat kematian penduduk dan elit yang begitu banyak, tidak hanya berpengaruh pada kegiatan perdagangan dan ekonomi perkotaan. Banyak desa- di wilayah Romawi yang kosong, baik karena banyak penduduknya yang meninggal, maupun karena penduduknya pindah ke tempat lain yang lebih aman. Kegiatan pertanian, terutama pertanian tanaman gandum terhenti, bahkan di beberapa tempat berhenti total sama sekali.

Menurut Catatan sejarah, salah satu pusat sumber makanan Romawi adalah Mesir, yang menjadi pemasok gandum terbesar untuk Romawi. Hal ini bukanlah sesuatu yang amat mengherankan, karena Mesir semenjak ribuan tahun yang lalu, terutama ketika dinasti Firaun memerintah telah menguasai teknik bercocok tanam yang canggih. Mesir pada masa itu telah mampu menggunakan sistem irigasi menggunakan Sungai Nil sebagai sumber air, untuk mengairi ladang gandum yang sangat luas di delta sepanjang Sungai.

Bukti-bukti kehebatan Mesir dalam hal pertanian gandum banyak ditemukan dalam berbagai bukti arkeologi, terutama berbagai pahatan yang menunjukkan kegiatan pertanian dan pengairan yang dipraktekkan ribuan tahun sebelum Romawi berkuasa. Tidak hanya itu, analisa arkeologi dan antropologi ragawi terhadap mummi Ramses II, menemukan bukti bahwa ia menderita diabetes berat, yang sangat terkait dengan konsumsi gandum yang tinggi.

Bukti-bukti itu menjadi alasan yang kuat mengapa Mesir menjadi gudang besar gandum yang memberi makan tidak hanya rakyat ibukota, Roma namun juga sebagian wiayah Romawi. Ketika wilayah lain Roma terkena wabah, Mesir juga mengalami serangan wabah Antonine yang berat. Banyak penduduk yang meninggalkan tempat tinggal, dan sekaligus meninggalkan bercocok tanam gandum selama bertahun-tahun.

Ada catatan khusus administrasi pemerintahan wilayah di Mesir yang menyebutkan kegiatan petani yang berhubungan dengan perawatan irigasi dan penanaman gandum yang tidak dilakukan selama dua atau tiga tahun.

Romawi tidak hanya kekuarangan makanan, akan terapi juga kehilangan sumber pajak pertanian, tidak hanya di Mesir, tetapi juga di kawasan Iberia-Spanyol, Sicylia, dan sebagian Italia. Tidak hanya itu land-man ratio yang memberi akibat banyak penduduk yang meninggal. Akibatnya agregat produksi terpukul berganda, jumlah produksi menjadi lebih sedikit, stok makanan berkurang, pajak dari kawasan pedesaan juga menurun secara sangat drastis, dan itu adalah pukulan besar terhadap ekonomi Romawi yang memang telah terpukul sebelumnya dengan ekonomi perdagangan dan kegiatan perkotaan lainnya.

Mengantisipasi kekurangan penduduk dan ancaman kekurangan bahan makanan di banyak kawasan pedesaan, Marcus Auralius semasa hidupnya juga memperkuat kembali intervensi negara dalam hal kebijakan pangan. Kalaulah hari ini, banyak negara di dunia mengenal intervensi pasar untuk menjaga kestabilan harga baham makanan, mungkin Marcus Auralius adalah salah satu penggagas awal regulasi itu.

Di samping banyak pengaturan ekonomi pasar yang lain, Pemerintah Marcus Auralius mengawasi ketat pemasaran gandum, dengan satu tujuan, harga roti yang murah adalah syarat utama kedamaian dan keamanan Roma. Tetapi serangan pandemi kali ini, membuat semua aturan itu menjadi tak efektif, produksi merosot drastis, perhubungan antar wilayah sangat terganggu, dan efektvitas pemerintahan lokal jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan sebelum pandemi terjadi.

Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja pertanian, Marcus juga mengundang orang asing dari luar kerajaan Romawi untuk pindah dan tinggal di daerah perbatasan, sebuah tindakan taktis dan strategis, namun juga cukup berbahaya untuk Romawi dalam waktu panjang. Tak jarang, imigran perbatasan kemudian menjadi musuh Romawi, karena menjalin kerjasama dengan berbagai suku atau kumupulan suku Jerman yang giat mengganggu dan menyerang wilayah Romawi.

Pandemi ketika Marcus Aurelius berkuasa menyerang hampir seluruh tatanan pilar-pilar penting kekuatan Romawi. Kematian manusia yang tinggi, termasuk tentara, petinggi dan aristokrat kerajaan, dan rakyat banyak telah berdampak sangat besar dan signifikan. Hancurnya ekonomi perdagangan internasional, kelaparan, merosotnya pajak pedesaan dan pertanian, dan rapuhnya tata pemerintahan akibat sistem baru, adalah sebagian dari permasalahan yang dihadapi Romawi yang kemudian menjadi api pembakar yang sistemik dan berlanjut berabad-abad kemudian.

*)Penulis adalah Guru Besar Unsyiah.

Tag: #Headlinecovid-19Humam HamidLMCRomawi
Share10TweetPinKirim
Sebelumnya

Hadiri Pelantikan Rektor Umuslim, Bupati Bireuen Puji Jasa Besar Dr. Amiruddin Idris

Selanjutnya

25 Hektare Tanaman Padi di Abdya Terancam Gagal Panen karena Terserang Wereng

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Fitriadi.
Artikel

Sekolah Butuh Pemimpin atau Pimpinan?

Rabu, 13/01/2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi tewasnya Abrahah dan pasukan gajahnya saat akan menghancurkan Ka'bah / kicknews.today
Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan

LMC (75): Era Islam Klasik, Wabah, dan Peradaban

Selasa, 12/01/2021 - 11:16 WIB
Liza Faradilla
OPINI

Kelas Online: Kesenjangan Baru Sosial Ekonomi

Senin, 11/01/2021 - 07:00 WIB
Sayuti.
Celoteh

Reshuffle Kabinet dan Kemenangan Nalar

Sabtu, 09/01/2021 - 11:15 WIB
Zulfadhli Kawom. [Ist]

Lheuh keu Saman Gop

Jumat, 08/01/2021 - 15:46 WIB
Syamsiah Ismail.

Etos Kerja ala Pengawas Sekolah 4.0

Rabu, 06/01/2021 - 13:18 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Salah seorang petani padi di kawasan Tangan-Tangan Abdya hendak melakukan penyemprotan tanaman padi yang sudah mulai menguning. Ist

25 Hektare Tanaman Padi di Abdya Terancam Gagal Panen karena Terserang Wereng

Komentar

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rimo: Dari Afdeling Kebun Terus Menggeliat Menjadi Pusat Perdagangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Gaussyah Terpilih Sebagai Dekan FH USK Periode 2021-2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima silaturahmi Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo/FOTO/Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat.
Nasional

AHY Menerima Kunjungan Calon Kapolri Komjen Polisi Listyo Sigit

Redaksi aceHTrend
18/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Nelayan dari Luar Aceh Boleh Menangkap Ikan di Singkil, Ini Syaratnya

Sadri Ondang Jaya
18/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Hadapi Era 4.0, Empat Pemuda Abdya Gagas Rumoeh Digital 

Masrian Mizani
18/01/2021

Kondisi longsor di lintasan Aceh Utara-Bener Meriah di kawasan Gunung Sala, Nisam Antara, Aceh Utara.
BERITA

Waspada! Longsor Terjadi di Kawasan Gunung Sala Nisam Antara

Mulyadi Pasee
18/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.