ACEHTREND.COM,Bireuen- Mukhlis Takabeya Award ke-1, yang diberikan kepada sejumlah tokoh pendidikan Bireuen, berlangsung sukses. Kegiatan yang diberi nama Gebyar Literasi, Sabtu (14/11/2020) digelar untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN) turut dimeriahkan dengan lomba film pendek dan puisi untuk kalangan guru dan umum.
Pada malam puncak kegiatan yang diselenggarakan di bioskop Bekraf, Gedung MA. Jangka, Universitas Almuslim, Mukhlis dalam dialog interaktif yang dipandu oleh seniman Fikar W. Eda, sempat menyampaikan pengalaman pahit ketika menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Bireuen (PSSB).
Dia mengatakan, bonden Bireuen itu tidak memiliki dana yang cukup. Dukungan dari Pemkab Bireuen saat itu sangat minim. Dalam perjalanan waktu mengarungi Liga Nusantara, dia harus meminjam uang dari PT Takabeya Perkasa Group Rp800 juta untuk mengarungi kompetisi.
Untuk menghemat pengeluaran klub yang tidak kunjung terlihat sumber pendanaan lainnya, dia harus memutar otak. Sehingga tim harus dibawa dengan kereta api ketika berkompetisi di Pulau Jawa.
“Beli tiket pesawat sudah tidak sanggup lagi. Rp800 juta sudah habis. Sehingga saya putuskan sewa gerbong kereta api. Itu cara menghemat yang paling masuk akal,” kata Mukhlis.
Dia juga bercerita ihwal mengapa dirinya bersedia menjadi Ketua KONI dan DKA Bireuen. Hal itu dilakukan untuk mendukung Pemerintah Bireuen di bawah duet Saifannur-Muzakkar. Dia merasa bertanggung jawab membantu di mana saja yang bertujuan menghidupkan lini pemerintah yang tidak mungkin dijangkau oleh Saifannur.
Gebyar Literasi tersebut juga menghadirkan Fikar W. Eda beserta istri dan Arif Andepa membacakan puisi. Juga pemutaran cuplikan video wawancara kesaksian keluarga dan Mukhlis tentang perjalanan hidup sang pengusaha.
Kegiatan itu dibuka oleh Sekda Bireuen Ir. Zulkifli. Pada kesempatan itu, Pemkab Bireuen menyambut hangat Gebyar Literasi– Mukhlis Takabeya Award ke-1. Apa yang dilakukan oleh Mukhlis, menurut Sekda Bireuen, merupakan sumbangsih luar biasa untuk membumikan literasi di sana.
Ketua Panitia, Sadriah, dalam sambutannnya mengatakan Gebyar Literasi–Mukhlis Takabeya Award– digelar dalam rangka memberikan apresiasi kepada dunia pendidikan. Tema lomba film pendek dan puisi, inspirasi dari buku biografi Mukhlis Takabeya–Petarung dari Selatan.