ACEHTREND.COM, Banda Aceh — Pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi minus. Dampak tersebut menyeret pelaku UMKM gulung tikar, setelah mengalami penurunan omzet dari 50 persen hingga 100 persen.
Akibatnya, sejumlah pelaku UMKM/IKM kini ‘istirahat’. Hal tersebut menjadi isu yang dibahas dalam seminar series UMKM Aceh yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Inkubator Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Sabtu (14/11/20), Darussalam, Banda Aceh.
Kegiatan ini disiarkan melalui platform LIVE via Zoom dan Youtube channel dan dibuka oleh Wakil Rektor III Unsyiah Ir. Alfiansyah Yulianur BC.
Mengangkat tema “Potensi UMKM dan IKM Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Pasar di Masa Pandemi”. Dinaroe SE, MBA. Ak.CA menjadi moderator.
Hadir sebagai pembicara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh Dr. Wildan M.Pd yang mewakili Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah MT, Direktur UKM Center Unsyiah Dr. Iskandarsyah Madjid, dan Ketua Asosiasi IKM Aceh Teuku Dharul Bawadi.
Pemerintah Aceh terus mendorong penggunaan sarana digital bagi UMKM, hal itu merupakan langkah antisipasi dari pemerintah agar UMKM tetap memasarkan produk unggulannya, disaat krisis Covid-19 yang terus mengguncang ekonomi dunia.
“Salah satu solusi bagi UMKM dalam menghadapi pandemi ini adalah dengan menggunakan pasar digital, pemerintah telah menyediakan laman web acehsell.co.id. ‘Saat ini telah diisi lebih dari 1.400 produk yang siap untuk dipasarkan.”ucap Dr. Wildan M.Pd dalam rilis yang diterima aceHTrend.
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan itu menambahkan, dalam kondisi yang berdampak global ini, Pemerintah Aceh terus berusaha membantu pelaku UMKM.
“Pemerintah Aceh berusaha merancang strategi terbaik untuk membantu pelaku UMKM, dengan bantuan sosial dari pemerintah pusat dan kebijakan moneter dengan memberikan insentif pengurangan pajak.”tambahnya.
Situasi di masa pandemi ini juga mengundang keprihatinan sejumlah pihak, Dr. Iskandarsyah Madjid menyebutkan faktor tersebut disebabkan karena rendahnya daya beli masyarakat.
“Rendahnya daya beli masyarakat telah memberi dampak negatif bagi seluruh para pelaku UMKM. Namun, Saya yakin pelaku UMKM pasti mampu membantu meningkatkan perputaran ekonomi jika saling membantu untuk membuka pasar yang lebih jauh, sehingga produk-produk mereka mampu dijual dengan jangkauan yang lebih luas.”kata Iskandarsyah Madjid.
Hal senada juga disampaikan Teuku Dharul Bawadi, ia mengatakan bahwa UMKM-IKM Aceh harus bersatu dan saling berkolaborasi antar instansi. Kemudian, dukungan dari para pemerintah terhadap UMKM-IKM juga sangat berpengaruh besar dalam memajukan ekonomi Aceh.
Entfest Inkubator
Muhammad Zahran Hibatullah mengatakan, seminar nasional tersebut merupakan kegiatan pembuka dari entrepreneur festival atau Entfest Inkubator, yang dimulai sejak 14-05 Desember 2020.
Menurutnya, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam berbagai agenda. Diantaranya, Webinar terkait UMKM, Youngpreneur, Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan Mahasiswa, Internasional, dan Entrepreneurship. Kemudian ada Workshop Business Case serta perlombaan menarik seperti Business Case, Make Up, dan Photography competition. Dan pada sesi jelang penutupan, Inkubator akan mempersembahkan Virtual City Tour dan Talkshow Pariwisata.

Muhammad Zahran Hibatullah berharap kegiatan yang dilaksanakan tersebut memberikan kontribusi terhadap pemerintah selaku pengambil kebijakan.
“Kami berharap even Entfest Inkubator sebagai bentuk nyata dari UKM Inkubator dalam membantu program pemerintah agar terus aktif berinovasi di masa pandemi, serta mengajak masyarakat yang memilih jalan berwirausaha agar tetap semangat dan terus belajar meningkatkan bisnisnya supaya dapat menjadi wirausahawan yang mandiri, kreatif/inovatif dan berkarakter mulia.”harapnya.