• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Tu Sop di Dalam Arus Kebaikan & Islam Wasathiyah

Muhajir JuliMuhajir Juli
Selasa, 24/11/2020 - 10:35 WIB
di OPINI, Jambo Muhajir
A A
Buku Paradigma Islam Wasathiyah yang ditulis oleh Dr. Teuku Zulkhairi,MA. Foto/AceHTrend/Muhajir Juli.

Buku Paradigma Islam Wasathiyah yang ditulis oleh Dr. Teuku Zulkhairi,MA. Foto/AceHTrend/Muhajir Juli.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Muhajir Juli*

Seorang intelektual muda Aceh Dr. Teuku Zulkhairi, MA, menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunib. Buku tersebut diterbitkan oleh Rumoh Cetak yang dikelola oleh sahabat saya Muhammad Sufri, yang juga intelektual muda yang bergerak di jasa penerbitan dan percetakan.

Kiprah dakwah Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunib) telah dikenal luas hingga ke luar negeri. Diterima oleh banyak kalangan dan mendapat tempat di berbagai mimbar intelektual. Tu Sop adalah ulama Aceh yang bisa masuk ke mana saja dan dapat bergaul dengan siapapun. Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib adalah cendekiawan muslim yang egaliter.

Ketika membaca buku Islam Wasathiyah tersebut, saya teringat pada tagline Tu Sop yaitu memperkuat arus kebaikan, sebuah konsep dakwah yang tidak menghardik, tidak mencaci, tidak pula menyalahkan. Pola dakwah yang menekankan pada nilai – nilai kebaikan dengan berpegang erat pada akhlak Rasulullah.

BACAAN LAINNYA

Munzami HS. [Ist]

Gubernur Aceh Tunjuk Direktur IDeAS Sebagai Pengawas BPKS

26/01/2021 - 17:50 WIB
Dian Guci

Tangan Jahil Kita, Monstera, dan Efek Kupu-Kupu

26/01/2021 - 09:56 WIB
Lelalu

MS Jantho Lanjutkan Sidang Lansia Perkosa Anak di Bawah Umur

26/01/2021 - 09:48 WIB
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, SH, SIK, M. Si, menunjukkan barang bukti yang diamankan dari terduga teroris, Sabtu (23/1/2021).

Terduga Teroris yang Ditangkap di Aceh, Mulai Pedagang Buah Hingga PNS

25/01/2021 - 14:52 WIB

Tulisan Teuku Zulkhairi tentang Tu Sop, tentu bukan sesuatu yang baru. Apa yang disampaikannya adalah ingatan kolektif banyak orang, tidak terkecuali orang – orang di luar jamaah yang Ayah Sop pimpin.

Seperti ditulis oleh Ampôn Zulkhairi di dalam buku tersebut, Tu Sop adalah ulama yang mendapatkan pendidikan hingga ke Mekkah. Di Tanah Haram, beliau belajar Islam pada syaikh Sayed Muhammad Ali, seorang intelektual muslim bermazhab Maliki. Di Arab Saudi Tu Sop belajar selama empat tahun. Sebelum berangkat ke Tanah Suci, ia juga sudah mondok di Dayah Darul Atiq Putra Jeunib, dan Dayah MUDI Mesra, Mideun Jok, Samalanga.

Jauh melangkah, tentu banyak melihat. Banyak berguru bermakna banyak ilmu yang dapat ditimba. Ibarat ilmu padi, semakin berisi semakin pula merunduk. Demikianlah Tu Sop, yang saya simpulkan, demikian juga simpulan yang saya ambil dari tulisan Teuku Zulkhairi, putera kelahiran Gampong Pante Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

Mengutip Syaikh Yusuf al -Qardhawy, Islam Wasathiyah, Ampon menyebutkan wasathiyah dapat dimaknai adil, istiqamah, kebaikan, aman, kuat, pusat persatuan. Dalam teks lainnya, cendekia Islam tersebut menyebutkan wasathiyah adalah karakteristik Islam yang menonjol, yaitu sikap pertengahan dan sikap seimbang antara dua kutub yang berlawanan dan bertentangan di mana salah satunya tidak berpengaruh sendirian, akan tetapi kutub lawannya pun tidak dinafikan. Salah satu kutub tidak diambil melebihi haknya. Tidak melanggar dan menzalimi kutub lawannya.

Lebih jauh, Ampon menuliskan wasathiyah sering dimaknai sebagai sikap moderat di dalam beragama. Yaitu sikap adil (jalan tengah) di antara berbagai pilihan ekstrem.

Menurut Teuku Zulkhairi –dan saya sepakat– dalam menjalankan dakwahnya, Tu Sop memilih jalan tengah. Tidak menyalahkan, tidak mencaci, tidak menghardik, tapi juga memiliki sikap yang jelas atas tiap persoalan.

Tu Sop dalam tiap tablignya, selalu berdakwah secara santun, mendidik, mengajukan gagasan serta tidak segan mengkritik perilaku agamawan muslim secara halus. Bahwa siapapun tidak luput dari dosa. Tidak ada yang sempurna, apalagi bila sudah berhubungan dengan penyakit hati.

Dakwah -dakwah Tu Sop selalu berorientasi pada kampanye persatuan. Lihatlah, betapapun dirinya secara jelas berdiri pada kelompok Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019, tapi tidak sekalipun dirinya mencaci paslon Joko widodo- Kyai H. Ma’ruf Amin. Karena bagi Tu Sop, sekalipun perbedaan tidak dapat ditolak, tapi jangan sampai meninggalkan akhlak yang baik dalam mengelolanya. Demikian juga kala maju pada Pilkada Bireuen berpasangan dengan dr. Purnama Setia Budi, Tu Sop tetap menjalankan kampanye yang berakhlak. Walau pasangan calon itu diganggu kiri dan kanan, tapi timsesnya dilarang membalas. Bahkan di media sosial sekalipun.

Buku Paradigma Islam Wasathiyah telah merangkum dengan baik narasi tentang dakwah jalan tengah Tu Sop, saya sendiri sejak 2017 telah intens berkomunikasi dengan Ayah Sop. Apa yang ditulis di dalam buku tersebut bukan sesuatu yang berlebihan. Tidak ada puja dan puji yang menjadikan Tu Sop sebagai sesuatu yang tidak bisa disentuh. Tu Sop memang tokoh membumi, dekat dengan siapapun dan bisa ditemui oleh kalangan apapun.

Dalam dakwahnya, Ayah Sop juga tidak sekadar berceramah. Apa yang ia sampaikan sekuat tenaga diaplikasikan dalam tindakan. Unit bisnis Ie Yadara, adalah salah satu bentuk usaha nyata di bidang ekonomi. Demikian juga sejumlah kegiatan membangun rumah untuk kaum dhuafa, adalah dakwah di bidang sosial. Bagi Tu Sop, dayah sebagai institusi pengkaderan ulama, harus mampu menjadi mata air bagi umat.

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, seorang akademisi UIN Ar-Raniry, menyebut Tu Sop seperti Abul al-A’la al-Maududi, pendiri Jama’at Islami di Pakistan. “Tu Sop tokoh agamawan, ilmuan, dan juga aktivis dakwah.”

Dalam konteks berbeda, Pengamat Sospol Senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fachry Ali menyebutkan Tu Sop seperti Jusuf Kalla.

Akhirnya, Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunib: Narasi Besar Ulama Aceh untjk Membawa Ummat Bangkit dari Ketertinggalan, merupakan buku yang perlu dibaca oleh siapapun. Selamat kepada Dr. Teuku Zulkhairi,MA, atas karya tersebut. Semoga semakin banyak penulis yang bersedia menulis tentang kiprah dakwah Tu Sop yang egaliter, dan menghormati ragam perbedaan. Semoga ke depan, Pemerintah Aceh memberikan porsi anggaran kepada penerbit di Aceh, agar dapat berkiprah lebih besar menerbitkan narasi tentang Aceh, yang ditulis oleh orang Aceh dan diterbitkan oleh penerbit buku di Aceh. Bek tip thôn bak babah peugah keistimewaan, tapi bak rumoh sikula dan pustaka punôh buku dari blahdéh laôt.

*)Penulis adalah CEO aceHTrend.

Tag: #HeadlineParadigma Islam WasathiyahPercetakan Rumoh AcehTeuku Zulkhairitu sop
Share911TweetPinKirim
Sebelumnya

Aminullah Usman: Kita Genjot Investasi untuk Gerakkan UMKM di Banda Aceh

Selanjutnya

Musim Dingin Mematikan Selimuti Palestina dan Suriah, ACT Ajak Masyarakat Kirim Seribu Paket Pangan

BACAAN LAINNYA

Ida Hasanah. Alumnus UGM Yogyakarta.
Artikel

Peran Lembaga Penyiaran Di Aceh Dalam Pelestarian Cagar Budaya

Selasa, 26/01/2021 - 17:23 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (76): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (II)

Selasa, 26/01/2021 - 12:44 WIB
Sadri Ondang Jaya
OPINI

Pelestarian Budaya Lokal Mengangkat Citra Daerah

Senin, 25/01/2021 - 12:46 WIB
Cut Fitri Yana
OPINI

Memaksimalkan Pembelajaran di Masa Pandemi

Senin, 25/01/2021 - 12:34 WIB
Ahmadi M. Isa.
Celoteh

Generasi Muda Aceh Harus ‘Divaksin’

Kamis, 21/01/2021 - 09:40 WIB
Mukhlis Puna
OPINI

Asal Mula Siswa Berkarakter Berawal dari Guru

Rabu, 20/01/2021 - 11:46 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (76): Orang Tua dan Covid-19: Kenapa Harus Serius?

Selasa, 19/01/2021 - 18:48 WIB
Bendera Pemerintah Otonomi Bangsamoro. Foto?ist.
Jambo Muhajir

Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

Selasa, 19/01/2021 - 16:03 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Anak-anak Suriah sedang menghangatkan diri di kamp pengungsian @istimewa

Musim Dingin Mematikan Selimuti Palestina dan Suriah, ACT Ajak Masyarakat Kirim Seribu Paket Pangan

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Ilustrasi perokok. Foto/Anadolu Agency.

    Vaksin Covid-19 Tidak bekerja Maksimal di Tubuh Perokok dan Peminum Alkohol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelajar Asal Aceh Tamiang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Nizam Asal Aceh Timur Terpilih sebagai Ketua IKAMAPA Bogor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terduga Teroris yang Ditangkap di Aceh, Mulai Pedagang Buah Hingga PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Kaum Muda dalam Perubahan Sosial

    3 shares
    Share 3 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Salah satu kawasan transmigrasi di Sumatera Barat. Foto/Ist.
Politik

Bila Mau Pindah ke Aceh, Warga Malang, Jawa Timur Dapat Jatah 1 Hektar Lahan/KK

Redaksi aceHTrend
26/01/2021

Munzami HS. [Ist]
Politik

Gubernur Aceh Tunjuk Direktur IDeAS Sebagai Pengawas BPKS

Muhajir Juli
26/01/2021

Ida Hasanah. Alumnus UGM Yogyakarta.
Artikel

Peran Lembaga Penyiaran Di Aceh Dalam Pelestarian Cagar Budaya

Redaksi aceHTrend
26/01/2021

Cut Hasnah @aceHTrend/Masrian Mizani
BERITA

Pemkab Abdya Galang Donasi untuk Korban Gempa Sulawesi Barat

Masrian Mizani
26/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.