ACEHTREND.COM, Langsa – Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) VI Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Langsa tahun 2020 dinilai terkesan tertutup dan diarahkan untuk memenangkan dan mempertahankan dinasti.
Hal itu disampaikan pengamat olahraga dan mantan pengurus PSSI Pusat, Yoesdinoer, kepada aceHTrend, Kamis (3/12/2020).
Ia menyampaikan, indikasi akal-akalan musorkot mulai terlihat dari tata tertib dan acara, di mana waktu pendaftaran calon ketua umum KONI Langsa dibuka empat hari mulai 1-4 Desember 2020.
Kemudian tata tertib pemilihan ketua umum KONI Kota Langsa masa bakti 2021-2025 yang terkesan diarahkan, mulai dari syarat-syarat calon ketua umum yang dinilai tidak lagi sesuai dengan AD ART KONI Pusat.
Selanjutnya, pasal-pasal yang ada di AD ART dirampingkan menjadi 15 pasal, sementara Anggaran Dasar KONI Pusat berisikan 46 Pasal.
“Ini benar-benar aneh, harusnya KONI kabupaten/kota mengikuti semua aturan yang sudah baku di AD/ART sebagai turunannya. Namun, semua itu diubah oleh panitia demi memenangkan calon tertentu,” sebut Yoesdinoer.
Selain itu, kata dia, lucunya lagi dalam poin-poin yang dirampingkan tersebut ada menyebutkan pasal 27, namun pasal tersebut tidak ada karena pasal sudah dirampingkan menjadi 15 pasal.
Begitu juga di Pasal 19 dalam AD ART KONI Pusat yang mencantumkan bagian pengurus KONI kabupaten/kota dibuang. Pada Pasal 19 tersebut tercantum di poin ketiga jabatan ketua umum KONI kabupaten/kota hanya dapat dijabat oleh orang yang sama paling banyak dua masa bakti.
“Menjadi pertanyaan kita, kenapa pasal ini dihapus, apakah karena diindikasikan untuk meloloskan ketua KONI yang lama yang sudah dua periode,” terangnya.
Menurutnya, Musorkot IV KONI Kota Langsa saat ini penuh akal-akalan dan terkesan diarahkan ketua panitia pelaksana musorkot.
Selain itu juga, permasalahan pendaftaran calon ketua umum KONI Langsa seharusnya diumumkan terbuka, begitu juga gaung musorkot tidak terlihat sama sekali dan terkesan tertutup.
“Apa orang di luar KONI tidak boleh mendaftar menjadi calon ketua KONI Kota Langsa,” katanya mempertanyakan.
Yoesdinoer mengharapkan agar pelaksanaan Musorkot IV KONI Langsa tahun 2020 agar ditunda, karena terindikasi curang untuk mengarahkan dinasti di KONI Langsa yang sudah dua periode.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Langsa, Muhammad Zulfri, kepada wartawan, mengatakan bahwa Musorkot VI KONI Langsa yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan ini ditunda.
“Ditunda, sampai dengan habis masa kepengurusan, sementara itu apabila saat ini dilaksanakan harus dinamakan musyawarah luar biasa,” sebut Zulfri.
Oleh karenanya, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dan konsultasi kembali dengan pengurus provinsi.[]