Oleh Mukhsinuddin MM
Guru merupakan sosok pendidik yang begitu dihormati dan penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Guru mempunyai andil sangat besar terhadap keberhasilan manusia unggul yang dididik di sekolah maupun madrasah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah atau madrasah, pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal. Untuk mencapai keberhasilan anak didik dalam berbagai bidang baik bidang bakat minat dan kecerdasan peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru atau pendidik yang hebat.
Bila kita membaca sejarah, semua orang yang sudah sukses dan hebat hari ini berkat adanya guru. Mereka bisa mengembangkan keilmuannya semua yang ada berkat bantuan guru yang mendidiknya. Jadi bagaimana hari ini kita mendorong pemerintah agar adanya kemudahan bagi guru dan anak didik dalam menempuh jenjang pendidikan yang diharapkan bagi generasi muda, peserta didik dapat memanfaatkannya untuk menimba ilmu yang setinggi-tingginya.
Kita terus mendorong kepada pemerintah pusat saat ini agar dapat memberikan porsi tunjangan APBN yang berkomitmen 20 persen serta pengawasan yang ketat terhadap penyerapan anggaran sektor pendidikan di Indonesia. Demi untuk meningkatkan martabat dan kemakmuran guru dan dosen serta segenap warga negara. Selain itu yang perlu dipertimbangkan adalah nasib dan kesejahteraan para guru, sehingga mereka bisa lebih optimal dalam memberikan pengajaran terhadap kemajuan pendidikan di nusantara ini, serta pembangunan prasarana dan sarana sekolah atau madrasah yang memadai hingga ke pelosok tanah air.
Guru Pendidik yang Hebat
November lalu peringatan Hari Guru Nasional mengusung tema “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”. Ini untuk memberikan semangat kepada guru bagaimana peran dan bakti mereka dalam membangun bangsa ini agar lebih maju dan perubahan yang lebih besar dalam melaksanakan sistem pendidikan di Indonesia. Guru adalah para pahlawan yang sangat berjasa dalam dunia pendidikan. Begitu juga dalam kondisi masa pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini. Penuh dengan keprihatinan pada proses pembelajaran, bagaimana yang digambarkan oleh seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, siswa, hingga orang tua, yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Cara guru dan orang tua berpengaruh besar pada berhasil atau tidaknya mendidik seorang anak. Baik secara fisik seperti pemenuhan kebutuhan akan makan dan minum juga kebutuhan kasih sayang serta rasa aman dari gangguan apa pun terhadap anak. Seorang anak usia dini sangat sensitif terhadap apa yang mereka lihat, karena anak lebih sering bersama orang tua dan guru, tentu akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua dan guru. Tatkala mereka dalam mendidik atau berperilaku secara keras, lembut, demokrasi, otoriter, dan lain sebagainya kemungkinan besar anak tersebut akan merekamnya.
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai cara atau pola berpikir dan berperilaku seseorang yang mencerminkan dirinya baik secara individu maupun secara bersama-sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat dan bernegara. Untuk lebih singkatnya karakter merupakan pembawaan seseorang yang didapatkan sejak kecil. Karakter sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai agama, akhlak dan budi pekerti seseorang yang membedakan terhadap yang lainnya.
Sejalan dengan perkembangan zaman juga diikuti dengan pergeseran moral sebagai karakter dan budaya negara timur, baik yang datang dari negara kita sendiri maupun budaya yang dibawa dari negara asing. Merujuk dari hal di atas maka kita sekuat mungkin dalam pendidikan berkarakter anak usia dini adalah sebagai pembekalan diri bagi mereka demi anak-anak bangsa ke depannya. Guru adalah manusia yang hebat dalam mendidik dan mencerdaskan manusia untuk bisa mereka mandiri dan membuka mata anak didik sebagai bekal mengolah alam ini.
Guru Mendidik Karakter
Pendidikan karakter adalah upaya membangun karakter (character building) peserta didik menjadi yang lebih baik. Secara etimologis karakter dapat dimaknai sesuatu yang bersifat pembawaan yang memengaruhi tingkah laku, budi pekerti, tabiat, ataupun perangai. Sedangkan secara terminologis karakter dapat dimaknai dengan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri seseorang atau suatu kelompok.
Pembentukan karakter bukanlah perkara yang mudah dan simpel harus diperlukan aksi nyata karena karakter memang tidak dapat diwariskan atau diturunkan begitu saja melainkan membangun secara berkesinambungan dan berkelanjutan melalui pola pikir dan aksi nyata. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan itu di antaranya dengan pengenalan dan menanamkan nilai- nilai positif. Umumnya pendidikan karakter anak dipengaruhi tiga faktor seperti rumah tangga, lingkungan sekolah, tempat bermain maupun masyarakat luas.
Bila seorang guru dalam membentuk anak didik yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan keputusan moral yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat seseorang.
Selain itu pencanangan pendidikan karakter hari ini dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 adalah untuk menjadi salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang saat ini banyak dilihat, didengar, dan dirasakan, yang mana banyak persoalan muncul yang harus di lihat bersumber dari gagalnya pendidikan dalam memberikan nilai–nilai moral terhadap peserta didiknya. Hal ini tentunya sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Dalam Undang-undang Pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari sekian harapan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah bagaimana berupaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas sebagai syarat mutlak, serta pendidikan karakter sebagai salah satu kuncinya. Pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa sendiri. Maka hari ini bagi kita semua untuk mempersiapkan anak-anak bangsa ini menjadi anak dan peserta didik yang berkarakter adalah sebagai yang kita harapkan dan dambakan masa akan yang datang dalam memimpin bangsa ini.[]
Penulis adalah mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan dosen STAIN Meulaboh Aceh Barat
Editor : Ihan Nurdin