• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Nestlé & Musim Mas Komitmen Implementasi Nol Deforestasi di Aceh

Muhajir JuliMuhajir Juli
Jumat, 11/12/2020 - 08:39 WIB
di BERITA, Lingkungan
A A
Transporting palm fruit in PT. Aloer Timur concession. Peunaron Village. East Aceh, Indonesia. 13/01/2017. Photo/RAN.

Transporting palm fruit in PT. Aloer Timur concession. Peunaron Village. East Aceh, Indonesia. 13/01/2017. Photo/RAN.

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM,San Francisco- Rainforest Action Network (RAN) sebuah organisasi berbasis lingkungan hidup yang bermarkas di San Fransisco, Amerika Serikat, Selasa (8/12/2020) menyampaikan Nestlé dan Musim Mas mengungkap jejak hutannya dan merilis strategi 5 tahun untuk mencapai komitmen NDPE oleh pemasoknya di seluruh Provinsi Aceh.

RAN menyerukan agar aksi nyata bisa segera dipercepat untuk mengakhiri deforestasi dan memajukan perlindungan dan restorasi berbasis hak atas Kawasan Ekosistem Leuser.

Nestlé, perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, secara terbuka merilis “Jejak Hutan” rantai pasok minyak sawitnya untuk Provinsi Aceh. Hal ini dilakukan untuk menanggapi tekanan publik yang kian meningkat terhadap komitmen nol deforestasi, nol pembangunan di lahan gambut, dan nol eksploitasi (NDPE) terhadap perusahaan-perusahaan merek dunia yang seharusnya direalisasikan pada tahun 2020, Nestlé merupakan salah satu perusahaan merek dunia pertama yang mau mempublikasikan jejak hutannya.

“Pengungkapan jejak hutan Nestlé di Aceh menjadi preseden penting, tindakan ini juga harus diikuti oleh perusahaan lainnya termasuk Mars dan Mondeléz yang rantai pasokannya masih bermasalah karena terpapar minyak sawit, pulp dan kertas, serta kakao yang diproduksi dengan mengorbankan hutan hujan dan hak-hak masyarakat adat,” ungkap Gemma Tillack, Direktur Kebijakan Hutan RAN.

BACAAN LAINNYA

Anggota DPRA Tgk H Irawan Abdullah @ist

Pemerintah Aceh Diminta Serius Berlakukan Zakat Pengurang Pajak

27/01/2021 - 21:10 WIB
Polisi melakukan identifikasi dua kerangka yang ditemukan di tambak oleh warga @ist

Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Aceh Timur, Diyakini Ayah dan Anak serta Korban Konflik

27/01/2021 - 20:22 WIB
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, S. H., S. I. K., M. Si.

Teroris yang Tertangkap Rencanakan Bom Bunuh Diri di Aceh

27/01/2021 - 11:59 WIB
Aryos Nivada/FOTO/ Humas Dinsos Aceh.

Aryos: Pilkada Aceh Seharusnya Tunggu Keputusan KPU Pusat

27/01/2021 - 09:15 WIB

Jejak hutan untuk kelapa sawit Nestlé telah mengidentifikasikan setidaknya 89.667 hektar bank hutan dan sekitar 8.000 hektar lahan gambut masih berada di dalam konsesi kelapa sawit di wilayah ini. Berisiko untuk dibuka di masa depan dengan tambahan luas 1,45 juta hektar lahan hutan yang berisiko untuk dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit, karena masuk dalam radius 50 km dari pabrik yang terdaftar dalam rantai pasokan Nestlé. Hal ini menjadikan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang membentang dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utara masih terancam untuk dibuka, padahal kawasan ini merupakan hutan hujan terakhir tempat orangutan, gajah, badak, dan harimau Sumatra masih hidup bersama di alam liar. Juga menjadi kawasan ekosistem esensial penyedia air bersih serta mata pencaharian bagi lebih dari 4 juta penduduk lokal, dan berperan penting sebagai penyerap karbon global.

Sementara itu Musim Mas, salah satu perusahaan pedagang minyak sawit terbesar di dunia, juga mengeluarkan strategi lima tahun, yang dirancang untuk memastikan para pemasok Musim Mas di seluruh Aceh bisa memenuhi komitmen NDPE. Musim Mas juga menjadi satu-satunya raksasa agribisnis yang operasional perkebunan kelapa sawitnya telah diverifikasi sesuai dengan acuan Palm Oil Innovation Group’s (POIG)[2] untuk memproduksi minyak sawit yang bertanggung jawab.

Sejak 2014, RAN telah mengungkap deforestasi, perusakan lahan gambut, dan suplai minyak sawit bermasalah dan konflik lahan yang belum terselesaikan dalam rantai pasok, dan mendokumentasikan kegagalan perusahaan-perusahaan ini dalam menerapkan kebijakan NDPE di Kawasan Ekosistem Leuser dan di seluruh Provinsi Aceh.

“Sekarang Nestlé dan Musim Mas harus ikut mendorong pengakuan atas hak-hak masyarakat adat dan lokal serta berinvestasi dengan cara-cara baru untuk melindungi dan memulihkan Kawasan Ekosistem Leuser dengan mempercepat perbaikan di sektor kelapa sawit di Aceh. Nestlé juga harus menindaklanjuti dengan penilaian lebih lanjut tentang jejak hutannya di seluruh dunia.”

“Mencapai pendekatan berbasis hak untuk mengatasi deforestasi dan produksi minyak sawit ilegal di kawasan lindung memang tidak mudah, tetapi akan menjadi preseden penting jika dilakukan dengan melibatkan multi pihak termasuk pemegang hak, organisasi masyarakat sipil, perusahaan sawit dan badan industri, serta pemerintah di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Ini bukan suatu hal yang tidak mungkin, dan perusahan dunia dengan keuntungan miliaran dollar harus mau berinvestasi untuk ini”, kata Gemma.

RAN akan terus mengungkap perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab atas perusakan Kawasan Ekosistem Leuser dan mengawasi Musim Mas atas implementasi strateginya, sambil terus menuntut perusahaan dan perbankan dunia paling berpengaruh yang mendorong perusakan hutan hujan dan pelanggaran hak asasi manusia untuk mengungkap jejak hutan mereka, termasuk di antaranya Colgate-Palmolive, Ferrero, Kao, Mars, Mondeléz, Nestlé, Nissin Foods, PepsiCo, Procter & Gamble, dan Unilever, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Bank Negara Indonesia (BNI), CIMB, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), DBS, ABN Amro, dan JPMorgan Chase.[]

Tag: #Headline#Nestléhutan AcehMusim MasRAN
Share19TweetPinKirim
Sebelumnya

Ikuti Dialog Kesiapan Qanun LKS, Kepala OJK Aceh: Kredit Meningkat 3%

Selanjutnya

Realisasi APBA 2020 Baru 65 %, IDeAS: Aceh Alamat Kut Padé Lam Reudôk!

BACAAN LAINNYA

Lelalu
Hukum

Dituntut 150 Bulan Penjara, Lansia Pemerkosa Anak: Ka Abéh Lón!

Kamis, 28/01/2021 - 17:43 WIB
Kondisi salah satu rumah warga di Gampong Lengkong, Kamis (28/1/2021).
BERITA

Sejumlah Rumah di Gampong Lengkong Langsa Rusak Diterjang Banjir Lumpur

Kamis, 28/01/2021 - 12:12 WIB
aceHTrend.com
BERITA

82 ASN Abdya Pensiun, Muslizar: Setiap Orang Ada Masanya

Kamis, 28/01/2021 - 11:48 WIB
Kapal Kemanusiaan ACT yang memberangkatkan seribu ton logistik untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018, diberangkatkan dari Pelabuhan Perak, Surabaya.
BERITA

ACT Galang Donasi Sicupak Breueh untuk Sulawesi barat dan Kalimantan Selatan

Kamis, 28/01/2021 - 11:23 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Kowas-LSG Aceh Singkil Wacanakan Pilkada Bernilai Syariat

Kamis, 28/01/2021 - 10:06 WIB
Bom rakitan yang ditemukan warga di Gampong Matang Lada Kecamatan Seuneuddon, Aceh Utara. @ist
BERITA

Warga Seuneuddon Aceh Utara Temukan Bom Rakitan di Belakang Rumahnya

Kamis, 28/01/2021 - 09:42 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Alumni MAN Singkil Angkatan 2018 Adakan Try Out Masuk Perguruan Tinggi

Kamis, 28/01/2021 - 09:29 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati.
BERITA

Seorang Bocah di Abdya Meninggal Diduga Akibat Keteledoran Petugas Puskesmas , Ini Penjelasan Kadinkes

Rabu, 27/01/2021 - 21:31 WIB
Prosesi kenaikan pangkat Kompol Sulaiman.
BERITA

19 Personel Polres Abdya Terima Penghargaan, Satu Anggota Naik Pangkat

Rabu, 27/01/2021 - 12:21 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Munzami HS. [Ist]

Realisasi APBA 2020 Baru 65 %, IDeAS: Aceh Alamat Kut Padé Lam Reudôk!

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Kowas-LSG Aceh Singkil Wacanakan Pilkada Bernilai Syariat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bila Mau Pindah ke Aceh, Warga Malang, Jawa Timur Dapat Jatah 1 Hektar Lahan/KK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Bocah di Abdya Meninggal Diduga Akibat Keteledoran Petugas Puskesmas , Ini Penjelasan Kadinkes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Manfaat Kopi, Mulai untuk Menghilangkan Selulit hingga Bikin Awet Muda

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Lelalu
Hukum

Dituntut 150 Bulan Penjara, Lansia Pemerkosa Anak: Ka Abéh Lón!

Muhajir Juli
28/01/2021

Kondisi salah satu rumah warga di Gampong Lengkong, Kamis (28/1/2021).
BERITA

Sejumlah Rumah di Gampong Lengkong Langsa Rusak Diterjang Banjir Lumpur

Syafrizal
28/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

82 ASN Abdya Pensiun, Muslizar: Setiap Orang Ada Masanya

Masrian Mizani
28/01/2021

Kapal Kemanusiaan ACT yang memberangkatkan seribu ton logistik untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018, diberangkatkan dari Pelabuhan Perak, Surabaya.
BERITA

ACT Galang Donasi Sicupak Breueh untuk Sulawesi barat dan Kalimantan Selatan

Ihan Nurdin
28/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.