ACEHTREND.COM,Banda Aceh- Seratusan orang yang memakai ‘almamater’ kuning lemon dan merah, yang menamai diri Aliansi Muslim Aceh Cinta Damai, Rabu (16/12/2020) menggelar aksi unjuk rasa menolak eksistensi Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. Aksi tersebut mendapat perlawanan dari masyarakat yang memaksa kegiatan itu dihentikan.
Dalam aksi tersebut massa yang tidak disebutkan berasal dari entitas apa, melakukan pembentangan alat peraga dan orasi yang berisi penolakan mereka terhadap HRS di Aceh. Mereka mengatakan Imam Besar FPI tidak bisa dijadikan teladan karena kerap mencaci maki.
Dalam spanduk yang dibentangkan, mereka juga menulis: Ulama Aceh lebih hebat tidak perlu ulama luar yang berpolitik anti toleransi di Aceh.
Unjuk rasa yang awalnya adem ayem, mendapat reaksi masyarakat ketika semakin panas menyampaikan pendapatnya di muka umum. Sejumlah orang yang terdiri dari pemuda dan mahasiswa mengambil sikap mengusir demonstran yang tidak jelas itu.
“Dari baju almamater yang dipakai, kami tidak mengenalinya. Apalagi bajunya baru – baru semua. Tidak ada lambang kampus di baju mereka. Kami duga itu kelompok bayaran untuk membuat gaduh,” sebut salah seorang warga yang ikut mengusir kelompok tanpa identitas tersebut.
Peserta unjuk rasa pun membubarkan diri setelah mendapatkan reaksi masyarakat.
Ketika wartawan menanyakan identitas asal usul organisasi tempat peserta bernaung, tidak ada yang menjawab. Semua diam seribu bahasa sembari terus melangkah menjauh dari bundaran Simpang Lima.
Komentar