ACEHTREND.COM,Banda Aceh- Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat se-kawasan Banda Aceh menggelar aksi di depan Kantor HMI Cabang Banda Aceh yang terletak di Neusu, pada hari Minggu (27/12/2020). Aksi tersebut buntut dari tak kunjung digelarnya konfercab.
Dalam aksi tersebut, mereka menyegel pintu masuk Kantor HMI setempat. Aksi yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh puluhan kader HMI Komisariat se-kawasan Banda Aceh yang tergabung ke dalam sembilan Komisariat.
M. As’ad Fathin Naufal Siregar selaku Ketua Umum HMI FEB Unsyiah, di sel – sela aksi menyebutkan, penyegelan Kantor HMI sebagai bentuk kekecewaan atas kegagalan Ketua Umum HMI Cabang Banda Aceh dalam memimpin.
“Kami kecewa kepada saudara Mutawaliannur karena telah gagal menjalankan roda organisasi. Dia tidak kunjung melaksanakan konferensi cabang (Konfercab) sampai saat ini. Hal ini bertentangan dengan Pasal 27 angka 3 ART HMI,” katanya.
Aktivis muda itu melanjutkan, dalam ART HMI, jabatan pengurus cabang satu tahun sejak dikeluarkan SK oleh PB HMI. Kemudian pada pasal 31 huruf c ditegaskan dalam satu periode kepengurusan, cabang harus melaksanakan konfercab selambat-lambatnya 18 bulan.
“Jika merujuk pada AD/ART HMI, maka sudah seharusnya dilaksanakan konfercab karena Pengurus Cabang HMI Banda Aceh dilantik pada tanggal 29 Maret 2019,” ucap M. As’ad Fathin Naufal Siregar.
Selain menyegel kantor, aksi mereka juga disertai dengan orasi dan bakar ban bekas. Peserta aksi silih berganti menyampaikan aspirasinya di depan Kantor tersebut.
Amal Ikram yang juga Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, mengatakan sebelumnya pihak komisariat telah melakukan langkah persuasif dengan menyurati Ketua Umum HMI Cabang Banda Aceh untuk melaksanakan Konfercab.
“Kami telah menyurati Ketua Umum HMI Cabang Banda Aceh pada tanggal 12 Desember 2020, mendesak segera melaksanakan konfercab. Akan tetapi tidak ada respon dari Ketua Umum HMI Cabang Banda Aceh,” katanya.
Aksi tersebut berakhir bertepatan dengan padamnya api dari ban yang mereka bakar, dan ditutup dengan membaca do’a bersama.
Komisariat yang terlibat dalam aksi tersebut adalah Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar- Raniry, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Ar-Raniry, Fakultas Hukum Unsyiah , Fakultas Pertanian Unsyiah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsyiah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah, Fakultas Teknik Unsyiah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah, dan Fakultas Kedokteran Unsyiah.[]