• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Mendidik Anak Bukan Hanya Tugas Guru

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 28/12/2020 - 06:30 WIB
di OPINI, Artikel
A A
Zahrul Fuadi, S. Pd. I.

Zahrul Fuadi, S. Pd. I.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Zahrul Fuadi, S. Pd. I*

Sampai kapanpun pendidikan masih berperan penting dalam kemajuan sebuah negeri. Bagaimana tidak, sebut saja misalnya negara Selandia Baru. Dilansir dari situs I Can Education Consultant, berdasarkan indeks pendidikan yang diumumkan oleh Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia) PBB tahun 2008 lalu, Selandia Baru menempati peringkat tertinggi bersama beberapa negara lainnya, seperti Denmark, Finlandia, dan Australia. Salah satu kunci kesuksesannya dikarenakan pendidikan wajib di negara tersebut diberikan kepada anak usia 6 hingga 16 tahun secara cuma-cuma.

Namun demikian kita janganlah berkecil hati, dilansir dari situs nasional Badan Pusat Statistik (BPS) data yang sudah tercatat di lapangan sampai dengan tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sudah mencapai 71,92. Angka tersebut sudah terbilang cukup fantastis. Hal ini dikarenakan pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri dari 4 kriteria, yaitu IPM > 80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79 kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2019 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Beranjak dari data tersebut, di sini penulis mencoba untuk mengajak para pembaca khususnya guru, untuk terus mengasah dan mengembangkan potensi dirinya agar menjadi guru pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman sekarang ini, baik itu teknologi ataupun SDM itu sendiri, agar pendidikan di Indonesia ini terus maju dan berkembang. Hemat penulis penyebab pendidikan di Indonesia masih slow motion dalam kemajuannya, dikarenakan esensi dari makna pendidikan itu sendiri masih kabur bagi sebagian pendidik. Zaman boleh berubah, manusia boleh terus berevolusi menjadi lebih cerdas, namun tujuan dan esensi dari mendidik itu masih sama dari masa ke masa yaitu membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Semua pendidik wajib mengetahui arti dari mendidik yang sebenarnya. Karena dewasa ini masih ada sebagian guru dan orang tua yang masih belum begitu paham dengan konsep pendidikan yang sebenarnya.

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

Senator Fadhil Rahmi Pantau Aktivitas Sekolah di Pulo Aceh

07/03/2021 - 10:29 WIB
Rapat kerja PRP PMRI Universitas Syiah Kuala @ist

Pendekatan PMR Atasi Kesulitan Siswa Belajar Matematika

27/02/2021 - 23:56 WIB
Dwi Wulandary

Melek Teknologi dengan Mengenali Vektor Versus Raster

22/02/2021 - 08:38 WIB
Rektor USCND Langsa, Ns. Edy Mulyadi, M.Kep, foto bersama dengan para wisudawan, Sabtu (20/2/2021).

140 Lulusan Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa Diwisuda

21/02/2021 - 13:57 WIB

Fakta ini diperkuat dengan pemahaman orang tua yang kerap kali mengatakan pendidikan itu hanya di sekolah dan hanya menjadi tanggung jawab guru semata. Pernyataan tersebut sering kali dilontarkan selama proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung. Ada beberapa alasan yang mandasari para orang tua masih berasumsi demikian. Akan tetapi kalau kita melihat makna dari pendidikan itu sendiri bukanlah asal mengajarkan suatu pengetahuan dan melalui serangkaian evaluasi hingga mendapatkan skor tinggi dan pembelajaran dianggap berakhir/tuntas.

Hal ini diperparah dengan asumsi orang tua lagi memburu status rangking pertama di kelas yang merupakan tuntutan orang tua kepada anak ketika belajar yang pada akhirnya semakin membuat peserta didik terkekang. Tak sedikit kita lihat sekarang ini di saat pandemi merajalela semakin banyak orang tua mengejar ketertinggalan anak dengan mengikutkan mereka kepada les tambahan atau bimbingan lain di luar dari waktu sekolah. Bahkan tidak jarang juga kita temukan guru sendiri yang mengatakan jika tidak paham dengan pelajaran di sekolah, peserta didik bisa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.

Pola belajar yang seperti ini membuat anak mengalami kelelahan jiwa. Seperti kata Psikolog Hellen Damayanti dikutip Republika, ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei, menyebutkan 44 persen pelajar merasa stres menghadapi ujian dan tugas. Menurutnya tingkat stres remaja menjelang Ujian Nasional sangat tinggi, sedangkan 12 persen diliputi kegalauan akibat rasa takut tidak naik kelas.

Inilah yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam bukunya yang berjudul “60 Tahun Taman Siswa” bahwa kelemahan para pemuda dan anak-anak dalam belajar adalah karena adanya tuntutan besar pada ujian yang harus dijalani. Hal ini menyebabkan suasana belajar menjadi kurang tentram dan kondusif. Oleh karena itu sedikit penulis berikan gambaran tentang makna yang sebernarnya tentang pendidikan.

Istilah pendidikan dalam bahasa Arab disebut tarbiyah yang artinya memelihara, mengurus, membimbing, dan mendidik, baik fisik maupun akal dan jiwa yang dilakukan secara berkelanjutan sehingga anak didik bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di tengah masyarakat. (At-Thabari, 67).

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah suatu upaya untuk menumbuhkan budi pekerti, pikiran maupun jasmani anak, membina karakter dan pikiran agar peserta didik mampu menyesuaikan kehidupan dunianya. Lebih lanjut Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan itu perlu memperhatikan beberapa aspek penting, salah satunya adalah aspek budaya atau adat isitiadat. Pendidikan akan melahirkan insan berbudi pekerti luhur yang tidak menyalahi adat istiadat yang ada, serta melahirkan adat baru yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

Lebih rinci lagi dalam buku “Higher Education For America Democracy” disebutkan bahwa pendidikan adalah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat. Sistem pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai) cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa). Terakhir, Richy dalam buku “Planing for Teaching and Introduction to Education, mengutarakan makna pendidikan lebih luas. Richy mengatakan pendidikan adalah suatu usaha pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu bangsa (masyarakat) terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) untuk memiliki kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dengan baik oleh pendidik kepada peserta didik untuk menggali potensi, membentuk karakter dan budi pekerti, sehingga diterima oleh masyarakat di manapun mereka berada. Dalam hal ini juga mendidik itu bukan hanya saja dilakukan oleh guru di sekolah-sekolah formal. Akan tetapi orang tua yang merupakan pendidikan utama, keluarga, orang lainpun juga bisa dikatakan sebagai pendidik. Jika para pendidik sudah melakukan tugasnya sebagaimana tujuan dari pendidikan yang sebenarnya, maka cepat atau lambat pendidikan di Indonesia menjadi lebih bermartabat, maju, dan berkembang bahkan jauh dari beberapa negara-negara lain. Semoga!

*)Guru Pendidikan Agama Islam SD Sukma Bangsa Pidie. Penulis mempunyai hobi menonton dan memabaca. Seorang youtuber dan blogger. Suka mengedit foto dan juga video.

Tag: mutu pendidikanpendidikanTutô Sukma Bangsa
Share43TweetPinKirim
Sebelumnya

Gelar Pertemuan di Hari Libur, IGI Nilai Sekda Aceh Bertindak Berlebihan

Selanjutnya

Kejari Aceh Besar Geledah Dinas Peternakan Aceh

BACAAN LAINNYA

Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

Minggu, 07/03/2021 - 10:52 WIB
Peta Banda Aceh.

Sejarah Bandar Aceh Adalah ‘Mitos’

Kamis, 04/03/2021 - 03:55 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Peran Guru PJOK dalam Membangun Karakter Peserta Didik

Rabu, 03/03/2021 - 12:13 WIB
Herlina, SKM. Foto/doc. Pribadi.
Celoteh

Campur Sari Antara Ide dan Perencanaan Pembangunan Aceh

Rabu, 03/03/2021 - 07:10 WIB
Nanda Suriani
OPINI

Menjadi Role Model Pendidikan

Selasa, 02/03/2021 - 08:22 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.
Artikel

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

Senin, 01/03/2021 - 14:40 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Penyidik Kejari Aceh Besar, Senin (28/12/2020) menggeledah Kantor Dinas Peternakan Aceh. Foto/Ist.

Kejari Aceh Besar Geledah Dinas Peternakan Aceh

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat

    Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Garda Abdya akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Hajidah HS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Mulyadi Pasee
07/03/2021

Ilustrasi
LIFE STYLE

Penjas BBG Gelar Kejuaraan Tenis Meja Cup untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Dosen

Redaksi aceHTrend
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Ketua DPRK Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kuta Alam

Teuku Hendra Keumala
07/03/2021

Ilustrasi
BERITA

Camat Langsa Barat Minta Aktivitas Gotong Royong Kembali Digalakkan

Syafrizal
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.