ACEHTREND.COM, Singkil-Satu unit barak merangkap balai pengajian Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ta’adib yang terletak di Desa Ketapang Indah, Singkil Utara, Aceh Singkil, hanya tinggal puing-puing.
Jumat (25/12/2020) sekitar pukul 22.00 WIB pesantren yang didirikan dan dipimpin oleh Ustaz Khalidin itu, dilalap si jago merah.
Menurut keterangan Asral, orangtua Ustaz Khalidin kepada aceHTrend di lokasi kebakaran, Sabtu (26/12/2020), dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa. Namun sejumlah kitab santri, lemari, dan perlengkapan pengajian hangus terbakar.
Kalaulah api tidak cepat dikendalikan oleh mobil kebakaran, tambah Asral, kemungkinan rumah milik Ustaz Khalidin yang hanya terpisah beberapa meter akan terbakar juga.
“Alhamdulillah, api tidak sempat menjilat rumah Ustaz karena cepat diblokir air yang disemprotkan dari satu unit mobil kebakaran,” ucap Asral.
Disebutkan, saat kebakaran Ustaz Khalidin sedang tidak berada di lokasi. Ia sedang mengikuti kegiatan rakor Nahdlatul Ulama (NU) di Banda Aceh.
Sementara itu, Dahri seorang santri Pondok Pesantren Darul Ta’adib menyebutkan, saat kejadian semalam pihak Kecamatan Singkil Utara, mengerahkan satu unit mobil kebakaran dan alkon untuk memadamkan kobaran api.
“Tidak lama api pun berhasil dipadamkan. Sehingga api tidak sempat menjalar ke bangunan lain,” kata Dahri.
Dahri mengisahkan, biasanya dia bersama lima orang santri lain, tidur dibarak atau balai yang terbakar. Tetapi dua malam yang lalu, mereka pindah ke barak yang baru selesai dibangun.
“Kalaulah kami tidak pindah ke barak yang baru, kemungkinan entah apa yang terjadi pada kami,” tutur Dahri.
Dari pengamatan aceHTrend, di lokasi Pesantren Darul Ta’adib, hanya baru tersedia tiga unit barak yang merangkap sebagai balai pengajian dan musala.
Kondisi barak dan musala pun sangat memprihatikan. Tiga unit barak merangkap balai pengajian yang dibangun secara swadaya tersebut, tidak saja masih terbuat dari kayu dan triplek. Tetapi, konstruk bangunannya pun sudah banyak yang miring.
Ditambah lagi, lingkungan pesantren belum tertata dengan baik dan teratur sehingga kerap diterjang banjir.[]