• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

DR. Amri: Ekonomi Aceh Bukan Sebatas Aceh -Tamiang

Menyikapi Polemik Qanun LKS

Muhajir JuliMuhajir Juli
Rabu, 30/12/2020 - 16:38 WIB
di EKOBIS
A A
Dr. Amri, SE, M.Si, meminta agar penerapan Qanun LKS juga memperhatikan hal - hal besar. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Dr. Amri, SE, M.Si, meminta agar penerapan Qanun LKS juga memperhatikan hal - hal besar. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM,Banda Aceh-Pakar Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Dr. Amri, SE,M.Si, mengatakan masih banyak hal yang harus dibenahi pasca pelaksanaan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 208 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Di tataran implementasi, kelahiran qanun tersebut justru menimbulkan polemik.

Dalam Publik Review Menelaah Aspek Yuridis Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah, yang digelar di hotel Kryad Muraya, Banda Aceh, Rabu (30/12/2020) Amri mengatakan dia adalah orang yang sedari dulu mendukung perbankan syariah di Indonesia. Sejak tahun 2008, dirinya sudah membuka rekening di salah satu bank syariah yang membuka cabang di ibukota Provinsi Aceh.

Akan tetapi, dalam pelaksanaan Qanun LKS, tidak serta merta dapat lihat dari persoalan mikro. Banyak hal yang sepatutnya dijadikan rujukan, sebelum implementasi dilaksanakan. “Letak persoalan Qanun LKS adalah di implementasi yang membuat banyak orang kelimpungan. Peralihan dari perbankan konvensional ke syariah, justru menggerus konvensional, yang sampai saat ini masih digunakan oleh orang di berbagai belahan dunia,” ujar Amri.

Menurut Amri, dengan segenap masalah yang melilit implementasi Qanun LKS, seharusnya Pemerintah Aceh cepat mengambil jalan keluar. Termasuk efek penutupan bank konvensional yang akhirnya telah melahirkan penangguran baru. Padahal semangat awal lahirnya unit -unit syariat di Aceh, untuk memperluas lapangan kerja.

BACAAN LAINNYA

Noer Zainora

Mempertanyakan Komitmen Pemerintah dalam Menerapkan Qanun LKS

17/01/2021 - 15:56 WIB
Tgk H Faisal Ali mengisi tausiah Maulid KWPSI di Kantor PWI Aceh, Selasa (12/1/21) @aceHTrend/Hasan Basri M Nur

Lem Faisal: Hak Safaruddin Menggugat Penutupan Bank Konvensional di Aceh

12/01/2021 - 15:15 WIB
Munawir Abdullah

Apa yang Harus Dikritisi dari Qanun LKS?

04/01/2021 - 11:21 WIB
Farid Nyak Umar. Foto/aceHTrend/Teuku Hendra Keumala.

MES Harus Bekerja Sosialisasikan Qanun LKS

31/12/2020 - 08:09 WIB

Jebolan Graduate Research Institute for Policy Studies (GRIPS) Tokyo, Jepang, itu mengatakan, uang adalah urat nadi ekonomi. Para pebisnis Aceh yang selama ini terhubung dengan rekannya di luar, mengalami kendala dalam transaksi. Masalah ini, bila tidak cepat diantisipasi, justru akan merugikan Aceh. Tidak tertutup kemungkinan dalam waktu tidak lama lagi, perbankan di Sumut akan mempermudah pelaku bisnis di Aceh, agar mereka bersedia membuka rekening di sana.

Amri menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Mekkah. Di sana, perbankan konvensional internasional juga membuka kantor cabang. Hal serupa seharusnya juga dilakukan di Aceh.

“Menurut saya, konsep ideal adalah, perbankan syariah digalakkan, konvensional jangan diusir. Karena secara ekonomi kita membutuhkan orang lain. Sehingga fasilitas harus disediakan. Anggap saja bahwa yang akan berkunjung ke Aceh adalah wisatawan muslim dari mancanegara. Tapi mereka menggunakan layanan bank konvensional. Ketika tiba di Aceh, mereka akan terkendala. Demikian juga dalam sektor bisnis di luar pariwisata. Intinya kita butuh sistem perbankan yang akomodatif dan dapat melayani semua orang. Karena ekonomi Aceh bukan sebatas Sabang-Tamiang,” imbuhnya.

Tag: AmriPengamat EkonomiQanun LKS
Share49TweetPinKirim
Sebelumnya

Ketua KADIN Aceh: Saya Dukung Qanun LKS, Tapi Ada Ruang untuk Pebisnis Besar

Selanjutnya

Melanggar Adat, Tiga Boat Nelayan Asal Tapanuli Ditangkap di Perairan Laut Aceh Singkil

BACAAN LAINNYA

Frida Siska
BERITA

Prospeknya Cerah, Tanaman Porang Mulai Digalakkan di Aceh Singkil

Minggu, 28/02/2021 - 10:02 WIB
Produk-produk hasil kreativitas Faisal @aceHTrend/Syafrizal
BERITA

Pemuda Langsa Ini Olah Sabut Kelapa Jadi Kerajinan Bernilai Rupiah

Jumat, 26/02/2021 - 13:53 WIB
aceHTrend.com
EKOBIS

BPKS Susun Arah Investasi & Pemanfaatan Aset

Selasa, 16/02/2021 - 10:11 WIB
Grafik kemiskinan di Aceh Maret 2015 - September 2020. Sumber: BPS Aceh.
EKOBIS

Aceh Kembali Juara Termiskin di Sumatera Tahun 2020

Senin, 15/02/2021 - 20:43 WIB
@butonmagz
BERITA

Transportasi Online Kururio Hadir di Abdya, Manfaatkan Kesempatan Menjadi Driver

Jumat, 12/02/2021 - 09:22 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Petani Abdya Minta Pemerintah Stabilkan Harga Gabah saat Musim Panen Raya

Jumat, 12/02/2021 - 08:23 WIB
Samsuar, salah seorang nasabah Bank Gala saat memberikan cicilan kepada karyawan Bank Gala.
BERITA

Nasabah Bank Gala Abdya Mulai Mencicil Pembayaran

Selasa, 09/02/2021 - 09:41 WIB
Foto/Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemenko Marves)
EKOBIS

Telepon Menko Luhut, Menlu China Tegaskan Komitmen Kerja Sama

Minggu, 07/02/2021 - 16:08 WIB
Ir Fajri MT (tengah) dan Dr Muhammad Yassar (dua kanan) saat penandatanganan MoU antara Disnakermobduk dan Politeknik Aceh Selatan di Banda Aceh @aceHTrend/Hasan Basri M Nur
BERITA

Dibantu Disnaker Aceh, Poltas Tapak Tuan Nyatakan Siap Membantu Produksi Souvenir Marmer

Kamis, 04/02/2021 - 21:13 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Melanggar Adat, Tiga Boat Nelayan Asal Tapanuli Ditangkap di Perairan Laut Aceh Singkil

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Rustam Efendi (berdiri dan memegang mic) saat berdialog dengan Surya Paloh, Jumat (11/5/2018). Foto: Masrian Mizani (aceHTrend).

    Pakar Ekonomi: Di Aceh, yang Dibangun Hanya Ekonomi Pejabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duar! Benda Diduga Bom Meledak di Banda Aceh, Gerobak Pedagang Hancur Menjadi Puing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berada di Jalur ke Tanah Suci, Fadhil Usulkan Aceh Masuk Paket Umrah Plus

    159 shares
    Share 159 Tweet 0
  • MPU Kota Banda Aceh Keluarkan Tausiyah Larangan Merayakan Nataru

    196 shares
    Share 196 Tweet 0
  • Tu Sop: Banyak Pemuda Aceh Sibuk Dengan Game Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Massa GERAM saat melakukan unjuk rasa, Senin (1/3/2021).
BERITA

Tolak Legalitas Industri Miras, GERAM Lakukan Unjuk Rasa

Syafrizal
01/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Khairul Huda Pimpin GP Ansor Abdya 

Masrian Mizani
01/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Ketua FKUB dan Mantan Kepala Kesbangpol Aceh Nasir Zalba Tutup Usia

Hasan Basri
01/03/2021

Tim Jihandak Polda Aceh sedang melakukan olah TKP di Gampong Peunyeurat, Banda Raya, Banda Aceh. Foto/Humas Polda Aceh.

Duar! Benda Diduga Bom Meledak di Banda Aceh, Gerobak Pedagang Hancur Menjadi Puing

Muhajir Juli
01/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.