ACEHTREND.COM, Meureudu — Sejumlah aktivis peduli lingkungan dari Komunitas Pijay Gleeh menyalurkan donasi para donatur kepada Razali (48), tukang pijat tunanetra di Gampong Meunasah Mulieng, Kemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Selasa (12/1/2020).
Istri Razali, Nurhayati (46), juga seorang tunanetra. Pasangan yang telah dikaruniai empat orang anak usia sekolah ini sudah lama berprofesi sebagai tukang pijat. Mereka juga tercatat sebagai keluarga prasejahtera dan menempati rumah yang tidak layak huni.
“Pemerintah dalam waktu dekat berjanji akan membangun rumah layak huni,” ungkap Razali kepada tim Pijay Gleeh.
Sampai saat ini ia masih tetap menunggu realisasi janji pemerintah karena ia senditi tidak ada kemampuan materi membangun rumah.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pijay Gleeh, Fazli Husin, mengatakan, hasil sumbangan uang para donatur dibelikan satu set spring bed, bantal, sprei, handuk, lemari, kursi, penanak nasi, kipas angin, busa butterfly, dispenser, rak dispenser, tilam palembang, dan minyak urut sebagai perlengkapan kerjanya.
Selain itu, Komunitas Pijay Gleeh Juga memberikan sembako dan uang tunai sebesar Rp1,6 juta untuk kebutuhan Razali dan keluarganya. Donasi itu diserahkan oleh Teuku Saifullah, Sekjen Komunitas Pijay Gleeh.
Hasil penggalangan dana Komunitas Pijay Gleeh berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp10 Juta.
“Sebagian uang para donatur dibelanjakan peralatan pijat dan sisanya diberikan dalam bentuk tunai,” ungkap Fazli.
Fazli menambahkan, donasi ini bentuk kepedulian relawan Komunitas Pijay Gleeh dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie Jaya terhadap keluarga penyandang disabilitas.[]
Editor : Ihan Nurdin