• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Kolom: Pelacur

Muhajir JuliMuhajir Juli
Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
di OPINI, Jambo Muhajir
A A
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.

Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Muhajir Juli

Bila kita bersedia bertanya lebih dalam, adakah perempuan yang bersedia melacurkan diri, andaikan semua kebutuhannya dapat dipenuhi? Dari beberapa dokumenter dan liputan mendalam jurnalis di seluruh dunia, semuanya bercerita, bahwa perempuan yang memilih menjadi teman tidur lelaki hidung belang, berasal dari latar belakang kelas ekonomi lemah. Melacurkan diri sebagai pemuas nafsu lelaki angkara, adalah strategi bertahan hidup dan menghidupkan keluarga.

Seorang pelacur di kawasan kumuh di India yang terdampak Covid-19, mengatakan, dirinya merantau ke kota tanpa memiliki keahlian. Satu – satunya yang ia miliki adalah tubuh. Satu – satunya properti yang bisa dijadikan nilai ekonomi, yaitu tubuhnya. “Ayah, ibu, abang dan adik, semuanya bergantung kepada saya. Biaya makan, dan pendidikan harus saya tanggung. Saya tidak yakin bila mereka tidak tahu bila di sini saya mencari uang dengan cara menjual tubuh untuk lelaki yang curang,” ujar perempuan itu.

“Tapi saya tidak memiliki pilihan. Saya butuh uang untuk hidup dan menghidupan keluarga di kampung.”

BACAAN LAINNYA

Pedagang minuman beralkohol jenis bir di Pantai Kuta, Bali. Johannes P. Christo/Koran Tempo.

Perluas Bidang Usaha Terbuka, Investor Bisa Buka Usaha Produksi Miras di Empat Provinsi

28/02/2021 - 17:50 WIB
Isma  (33) divonis tiga bulan penjara karena melanggar UU ITE. Warga Lhok Puuk, Seunuddon, Aceh Utara tersebut mengupload video percekcokan keuchik setempat dengan ibunya Isma, ke media sosial. Foto/Ist.

Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

28/02/2021 - 07:24 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata/FOTO/DisbudparJamaluddin, SE Ak

Asyik, Terapkan Prokes Ketat Disbudpar Aceh Gelar Festival Kopi Kutaraja

27/02/2021 - 18:52 WIB
Sufri alias Boing (kiri) saat melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya, Kamis (25/2/2021). Foto/Ist.

Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

26/02/2021 - 16:33 WIB

Demikian juga yang dialami Theodora, perempuan cantik yang menjadi pelacur di abad kelima Masehi. Saat masih kecil, dia dan adiknya dikirim oleh ibu mereka ke kota untuk menjadi pelacur. Kehidupan yang miskin,membuat sang ibu nekat menjual anak perempuannya agar menjadi pemuas nafsu lelaki yang tidak bisa memimpin alat kelaminnya agar mengenal saluran yang halal.

Sialnya, menjadi pelacur di Konstantinopel di abat tersebut, tidak cukup dengan rupa yang menarik dan tubuh yang aduhai. Agar bisa masuk ke ‘industri’ tersebut, seorang calon pelacur harus mampu menari, menyanyi, dan bermain alat musik. Sialnya, Theodora tidak memiliki satu pun keahlian itu. Jangkan memainkan alat musik, dan menyanyi. menaripun dia tidak bisa.

Anda bayangkan saja, dengan kondisi yang demikian, demi tetap hidup, Theodora akhirnya menjadi pelacur paling kacau se- antero Kontantinopel kala itu.

Nasib kemudian membawanya ke derajat tertinggi. Pada suatu hari di berkencan dengan Jhon, yang ternyata kaisar yang sedang menyamar. Lelaki itu jatuh hati padanya dan kemudian mereka menikah.

Setelah Theodora menjadi permaisuri, berkat kemampuannya meyakinkan sang suami, perempuan itu berhasil membuat sejarah. Semua pemerkosa mendapatkan hukuman berat. Dia juga berhasil memperjuangkan agar perempuan di Konstantinopel memiliki hak kepemilikan properti.

Kisah hidup Theodora merupakan salah satu catatan yang menarik dipelajari lebih dalam. Bahwa banyak sekali orang – orang terjerumus ke dalam pilihan yang tidak direstui oleh agama, disebabkan oleh kemiskinan. Pertanyaannya, siapa yang telah menciptakan kemiskinan di sebuah komunitas bangsa? Menjawab ini tentu tidak butuh penelitian yang sangat mendalam. Kita semua, sembari memejamkan mata dan menyeruput kopi panas, dengan segera bisa menjawab: Pemerintah! Pemerintah mulai level tertinggi hingga terendah.

Tanpa perlu diskusi panjang lebar, kita semua sepakat bahwa pelacuran sebuah kenistaan kemanusiaan. Perbuatan menjijikkan yang harus dikutuk secara beramai – ramai. Tapi, adakah di antara kita yang benar – benar ingin mengangkat derajat mereka ke taraf yang lebih baik, seperti yang dilakukan Jhon terhadap Theodora. Tidak, diam – diam banyak di antara kita menikmati pelacuran sebagai hiburan. Bahkan tidak sedikit yang di belakang kamera, masuk ke bilik – bilik pelacur, untuk kemudian menikmati tubuh mereka dengan bayaran tertentu.

Kita mengutuk pelacuran, tapi tidak bersedia mengangkat derajat rakyat miskin, menjadi kelompok kelas menengah yang memiliki banyak pilihan untuk bertahan hidup. Buktinya, hingga hari ini, sebaik apapun kondisi ekonomi, kita tidak bisa berhenti menjadi manusia rakus, dengan melahap semua uang yang diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan.

Tulisan ini bukan bermaksud membela pelacur. Tak ada dalil membenarkan perbuatan itu. Tapi, kita harus melihat lebih tajam, mengapa pelacuran itu ada dan tumbuh subur? Tidak adakah formula untuk menghilangkannya?

Manusia diciptakan oleh Allah dengan kapasitas otak yang paling sempurna di antara semua manusia lainnya. lalu, bagaimana caranya? Mulai saat ini, kita di sini, segera berhenti menjadi pelacur anggaran. berhentilah menjadi perampok anggaran rakyat.

Satu – satunya jalan menyelamatkan perempuan dari jalan yang salah, dengan cara menyelamatkan ekonomi keluarganya. Berat? Tentu saja. Kita yang telah begitu lama hidup dengan cara memakai jas dan dasi serta id card untuk ‘merampok’, akan kelimpungan belajar bertahan hidup dengan cara lebih terhormat. Padahal kita adalah orang – orang berpendidikan, dan pengurus berbagai organisasi besar. Bila gelar sarjana dan pendidikan agama tidak mampu menyelamatkan kita dari perbuatan terkutuk itu, lalu apa gunanya belajar?

*)Penulis adalah wartawan. CEO aceHTrend. Juga Penulis Buku Biografi.

Tag: #HeadlinekemiskinanKonstantinopelpelacurTheodora
Share15TweetPinKirim
Sebelumnya

Dari Awal Pema Unmuha Tolak Dana Hibah Refocusing APBA 2020

Selanjutnya

FPA Minta Penerima Dana Hibah dari Pemerintah Aceh Memublikasikan Penggunaannya

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
aceHTrend.com
Artikel

Aceh & Hikayat Som Gasien, Peuleumah Hebat

Senin, 22/02/2021 - 17:41 WIB
Dwi Wulandary
OPINI

Melek Teknologi dengan Mengenali Vektor Versus Raster

Senin, 22/02/2021 - 08:38 WIB
Ilustrasi Kemiskinan/FOTO/Media Indonesia.
Artikel

Aceh Tidak Miskin, Aceh Dimiskinkan!

Minggu, 21/02/2021 - 20:01 WIB
Muhajir Juli
Jambo Muhajir

Rokok Rakyat dan Cerutu Pejabat

Sabtu, 20/02/2021 - 16:57 WIB
Ilustrasi: FOTO/Jawapos.
Artikel

Gurita Korupsi Di Aceh, Siapa Peduli?

Jumat, 19/02/2021 - 12:18 WIB
Saiful Akmal
OPINI

Aceh Meutimphan: antara Kemiskinan dan Politik Peu Maop Gop

Jumat, 19/02/2021 - 09:37 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Ketua FPA Sayed Alatas

FPA Minta Penerima Dana Hibah dari Pemerintah Aceh Memublikasikan Penggunaannya

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Sufri alias Boing (kiri) saat melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya, Kamis (25/2/2021). Foto/Ist.

    Pidato Rusyidi Keluar Jalur, Munawar Memukul Meja, Boing Dikeroyok di depan Ketua DPRK Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rekam Pertengkaran Keuchik dan Menguploadnya ke Facebook, Ibu Muda di Aceh Utara Dijebloskan ke Penjara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dek Gam Dukung Langkah Mahfud MD Usut Dugaan Penyalahgunaan Dana Otsus Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermaksud Bertamu, M. Ali Temukan Adiknya Telah Menjadi Mayat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MPU Kota Banda Aceh Keluarkan Tausiyah Larangan Merayakan Nataru

    196 shares
    Share 196 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Pedagang minuman beralkohol jenis bir di Pantai Kuta, Bali. Johannes P. Christo/Koran Tempo.
Nasional

Perluas Bidang Usaha Terbuka, Investor Bisa Buka Usaha Produksi Miras di Empat Provinsi

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

Warga Gampong Jijiem, Keumala, Pidie, Sabtu (27/2/2021) malam menyegel kantor keuchik setempat. Foto/Ist untuk acehtrend.
Daerah

Duga Banyak Penyimpangan, Warga Gampong Jijiem Kembali Segel Kantor Desa

Muhajir Juli
28/02/2021

Nasya
BUDAYA

Puisi-Puisi Nasya Febrila

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

Alya Amira Asshifa
BUDAYA

Puisi Alya Amira Asshifa

Redaksi aceHTrend
28/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.