ACEHTREND.COM, Jantho– Fitrina tidak pernah membayangkan Dia dan keluarganya harus mengungsi di tenda sementara. Dia adalah satu diantara 14 kepala keluarga yang terkena imbas dari bencana tanah longsor tipe rotasi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Saat dikunjungi media, Dia menyampaikan keprihatinan. Perempuan berumur 40 tahun tersebut menuturkan, Dia baru menyadari kondisi tanah turun dari permukaan pada Senin (11/01/21) lalu.

“Senin pagi sekitar jam 06.00 saat Saya keluar rumah, tanah sudah amblas, tetapi tidak parah, namun lama kelamaan semakin dalam dan semakin lebar.”tutur Fitrina kepada aceHTrend, Sabtu (16/01/21).
Fitrina sendiri tidak merasakan keanehan apapun sebelum tanah yang berada di sekitar rumah miliknya diketahui longsor.
Menurut Fitrina tanah longsor tersebut tidak terjadi seketika, namun pelan-pelan dan semakin lama semakin turun dari permukaan tanah.
Sebelum terjadi tanah longsor, Fitriana mengungkapkan bahwa tanah tersebut berada rata dan sejajar dengan bidang tanah lainnya. Meskipun di area perbukitan Dia tidak menyangka tanah longsor semakin membesar dan berpotensi merusak rumah miliknya.

Fitrina berharapa agar Pemerintah dapat memberikan bantuan yang memadai, apalagi dalam kondisi hujan, pengungsi harus tidur dalam tenda yang terembes air hujan.
“Mohon perhatian dan bantuan dari Pemerintah, Kami tidur dalam hujan dan dingin Pak, meskipun beratap tenda, tapi karena hujan terus turun air juga masuk ke tenda,”kata Fitrina.
Anggota DPRK Aceh Besar Hanifullah dan Mursalin SHI turut menjenguk Fitriana dan warga yang terdampak tanah longsor, mereka berharap agar Pemerintah Aceh Besar menyediakan fasilitas yang memadai bagi masyarakat.