ACEHTREND.COM, Blangpidie – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim, mengatakan, sejak periode pertama dia menjabat sebagai bupati, dirinya telah berupaya untuk meningkatkan kualitas manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan.
“Di periode pertama dulu, awal-awal saya jadi Bupati Abdya memiliki cita-cita besar agar RSUD Tengku Peukan menjadi rumah sakit rujukan di barat selatan Aceh, lantaran letaknya sangat strategis,” ungkap Akmal Ibrahim saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran alat pemecah batu ginjal (ESWL) di RSUD Teungku Peukan Abdya, Jumat (22/1/2021).
Untuk mendukung cita-cita tersebut, Bupati Akmal saat itu melakukan berbagai upaya agar mimpi besar itu terwujud, termasuk melakukan konsultasi dengan berbagai ahli kesehatan dan kementerian di Jakarta.
“Pihak Kementerian Kesehatan waktu itu menyarankan agar saya mengambil konsultan terbaik di Solo. Saat itu, Rumah Sakit di Solo merupakan rumah sakit terbaik di Indonesia. Saya turuti saran itu agar cita-cita itu terwujud,” ujar Akmal.
Setiba di Abdya, kenang Akmal, konsultan dari Solo itu menyarankan kepadanya agar mencetak sumber daya manusia yang andal agar cita-cita mulia tersebut dapat diraih oleh RSUD Tengku Peukan.
“Waktu itu saya tanya bagaimana caranya. Lalu konsultan itu menyarankan pemerintah daerah untuk menyekolahkan para dokter. Jadi, saat itu hampir semua dokter muda saya tawarkan sekolah,” paparnya.
Meski pun hingga periode kedua kepemimpinan 2019-2024, status rujukan belum dapat disandang. Namun, RSUD Tengku Peukan memiliki sumber daya manusia andal. Buktinya beberapa rumah sakit di barat selatan meminjam dokter spesialis dari rumah sakit Bumoe Breuh Sigupai.
Meski RSUD Teungku Peukan kalah dari status, Akmal Ibrahim optimis rumah sakit tersebut akan unggul dari segi kualitas.
“Insya Allah, dengan banyaknya dokter spesialis dan alat yang canggih, maka rumah sakit kita akan menjadi rumah sakit unggul di barat selatan. Alhamdulillah hari ini kita juga sudah memiliki dua alat canggih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya Abdya,” pungkas Akmal Ibrahim.[]