ACEHTREND.COM, Blangpidie – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim mengatakan jengkol dari Abdya merupakan jengkol unggulan nasional.
Hal itu disampaikan Akmal Ibrahim usai menerima sertifikat tanda daftar kepemilikan jengkol Abdya sebagai varietas unggul nasional yang diserahkan oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, didampingi Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Aceh, Habiburrahman, di di Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya, Rabu (3/2/2021).
Dengan adanya lisensi ini kata Akmal, bukti Pemkab Abdya sangat serius untuk mengembangkan penanaman jengkol sebagai sumber ekonomi baru warga kabupaten itu.
Bagi Akmal, buah jengkol adalah sumber pendapatan baru bagi warga Abdya, dan kualitasnya mengalahkan provinsi lainnya.
Sayangnya, saat Akmal merintis penanaman jengkol pada 2008 silam, kala ia menjabat sebagai bupati periode pertama, hanya sebagian orang yang menanamnya, selebihnya diletakkan di sumur.
“Kini, mereka yang dulu mau tanam, jengkol itu sudah panen. Sekali panen, jengkol yang berumur di atas 10 tahun, bisa menghasilkan 1 ton lebih per batangnya, dan ini mengalahkan Lampung,” jelasnya.
Akmal berharap dengan ada lisensi bibit unggul nasional itu, bisa memotivasi masyarakat lainnya untuk menanam jengkol.
“Pak Kasdam dan Pak Danrem sudah mulai, saya sudah panen, kalian apakah lihat-lihat saja,” canda Akmal Ibrahim yang disambut tawa.
“Sekarang permintaan jengkol ini sangatlah tinggi sehingga sering kekurangan stok,” ujarnya.
“Jadi, jengkol Abdya ini sangat unggul. Kalau jengkol daerah lain, satu pohon 100 kg hingga 300 kg per batang. Kalau jengkol Abdya yang umurnya di atas 10 tahun, sekali panen ada yang mencapai 500 kilogram hingga 1 ton lebih,” ujar Akmal.
Akmal berharap, pembagian jengkol dan sawit pada periode pertama dirinya memimpin menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya petani, sehingga setiap bantuan yang diberikan pemerintah hendaklah ditanam, bukan dijual.
Editor : Ihan Nurdin