Oleh Mella Adnira*
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang membina dan membentuk manusia berkualitas. Dengan demikian pendidikan harus mendapatkan perhatian yang khusus dan dapat menyesuaikan berdasarkan perkembangan zaman. Pendidikan adalah kehidupan. Untuk itu kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skil atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan hidup dan kebutuhan peserta didik, dalam meningkatkan kualitas Pendidikan yang terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif (Mulyasa, 2009).
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan persekolahan di Indonesia mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, bahkan jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi, kenyataannya matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Siswa lebih mudah mempelajari hal-hal yang bersifat konkret dan cenderung takut mempelajari matematika. Siswa sudah duluan membayangkan susahnya yang berkaitan dengan angka-angka dan rumus-rumus.
Faktor lain penyebab matematika menjadi pelajaran yang kurang diminati karena tampilan guru yang menyeramkan dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga susah untuk dipahami siswa. Rerkadang guru juga kurang melibatkan siswa menjadi aktif, hanya memprioritaskan siswa yang pintar saja. Padahal semua siswa perlu perlakuan yang sama, jika gurunya saja tidak disukai apalagi dengan pelajarannya. Dengan demikian banyak dari siswa yang kurang memprioritaskan matematika.
Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di dunia. Bagi negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas pertama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang ilmu teknologi, dibandingkan dengan negara lain yang menempatkan matematika sebagai subjek utama (Mudyahardjo, 2008). Matematika menjadi sebuah pegangan sebagai ilmu dasar dari pengembangan sains dan dalam membangun konsep seperti dalam melatih kejujuran, keterbukaan, dan ketelitian.
Dengan mempelajari matematika seseorang akan terlatih untuk dapat berpikir secara logis, ilmiah, dan sistematis serta dapat meningkatkan kreativitas. Karena dalam pengerjaan matematika dibutuhkan proses penyelesaian yang panjang yang membutuhkan ketelitian dan kebenaran sehingga membuat kita berpikir lebih keras dan menguji kesabaran agar tidak mudah putus asa. Selain itu juga dapat melatih agar tidak ceroboh dalam bertindak karena jika satu angka yang salah maka semuanya akan salah dan berakibat fatal sehingga harus mengulanginya dari awal. Banyak manfaat yang kita dapatkan dalam keseharian ketika ilmu pengetahuan semakin berkembang yang menjadi sebagai alat yang tepat untuk pemecahan masalah.
Matematika dianggap sebagai ilmu yang terdiri atas hitungan angka-angka dan perlu diselesaikan dengan rumus-rumus membingungkan. Kenyataannya, ilmu matematika juga peran yang sangat penting dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada transaksi jual beli dalam menghitung laba dan rugi penjualan, pembuatan bangunan dalam menghitung bahan konstruksi, pengukuran tanah, bidang astronomi dalam menentukan rasi bintang, bulan dan tahun, pada ilmu medis seperti pada bidang farmasi yang digunakan untuk mengukur dosis obat.
Sangat banyak manfaat lainnya dari perkembangan ilmu matematika. Dengan demikian semua manusia dituntut menyenangi matematika dengan upaya belajar dan memahaminya, mengingat begitu pentingnya dan banyak peran dalam kehidupan manusia. Ilmu matematika memiliki topik yang keterkaitan satu sama lainnya tidak hanya dengan topik dalam matematika, tetapi memiliki kaitan dengan ilmu lainnya yang memiliki hubungan erat bukan hanya dari segi isinya. Rumus-rumus yang ada dalam matematika saling berkaitan dengan ilmu lainnya seperti dalam pelajaran kimia dan fisika juga merupakan dasar dari ilmu matematika. Siswa yang memiliki kemampuaan dasar matematikanya baik maka akan memiliki kemampuan baik dalam berpikir secara logis dan kritis, karena kemampuan matematika merupakan kriteria minimal yang harus dimiliki oleh siswa.
Semua siswa wajib mempelajari matematika dan merupakan syarat kelulusan sekolah. Kapan pun dan di mana pun kita akan selalu bertemu dengan matematika, bahkan untuk ujian masuk kerja juga kemampuan dasar matematika yang diuji, sehingga kita harus mengubah cara pikir untuk tidak membenci matematika.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar lebih mudah dalam mempelajari matematika. Pertama, sukai gurunya sebelum menyukai pelajarannya, ciptakan suasana belajar yang tidak kaku dan berani bertanya kepada guru jika masih ada yang kurang paham, mengubah mindset bahwa matematika pelajaran yang ngeri menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Selanjutnya, rumus tidak untuk dihafal, tetapi untuk diingat, gunakan metode-metode yang mudah yang dapat memudahkan dalam mengingat. Misalnya dalam mengingat rumus trigonometri yang panjang, kita dapat mengganti tulisan “sin” menjadi kata sayang dan “cos” menjadi kata cinta atau gunakan cara yang lebih mudah dipahami oleh diri sendiri, pahami konsepnya bukan karena akan memudahkan dalam mengingat jangka panjang. Ketika masih kurang memahami bisa belajar bersama dengan teman yang lebih pandai karena akan terasa lebih nyaman dan bebas dalam bertanya.[]
*Penulis merupakan guru matematika SMA Sukma Bangsa Pidie
Editor : Ihan Nurdin