ACEHTREND.COM, Blangpidie – Sebanyak 2.027 vaksin Sinovac sukses didistribusikan untuk tenaga kesehatan dan sepuluh pejabat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Angka itu sesuai dengan data yang diperoleh aceHTrend dari Dinas Kesehatan Abdya, Rabu (3/3/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati, mengatakan, jumlah vaksin Sinovac yang diterima pihaknya dari Dinas Kesehatan Aceh selama dua tahap sebanyak 2.313 vaksin.
Untuk tahap pertama, kata Safliati, vaksin Sinovac yang diterima pihaknya sebanyak 1.462 dan tahap kedua sebanyak 586.
“Alhamdulillah, sebanyak 2.027 dari jumlah total 2.313 vaksin sudah kita distribusikan untuk sepuluh pejabat dan tenaga kesehatan per 2 Maret 2021. Sementara sisanya sebanyak 286 lagi sedang dalam proses vaksinasi dan dalam beberapa hari ini habis terpakai,” ungkap Safliati.
Dia menyebutkan, selama proses vaksinasi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahapan itu, tidak ditemukan kendala fatal.
“Selama proses vaksinasi tidak ada kendala fatal yang kita temukan di lapangan, cuma hanya kendala ringan yang dialami oleh beberapa nakes setelah divaksin, baik itu mengalami sedikit pusing, mual, bahkan sampai ada yang muntah. itu wajar karena efek dari vaksin bekerja sehingga ada respons dari tubuh kita,” terangnya.
Safliati menyebutkan, pihaknya juga sudah beberapa kali dihubungi oleh masyarakat Abdya meminta untuk agar divaksinasi.
“Alhamdulillah antusias masyarakat dan aparatur pemerintah untuk divaksinasi sudah ada. Tapi karena vaksin kali ini hanya untuk nakes, jadi kita jalankan untuk nakes dulu,” paparnya.
Sejauh ini, kata Safliati, masyarakat Abdya tergolong aman-aman saja terkait pelaksanaan vaksinasi tersebut, meskipun ada juga respons-respons yang agak sedikit miring.
“Namun demikian kita tetap terus melakukan edukasi melalui promosi kesehatan, baik melalui dinas kesehatan, puskesmas maupun rumah sakit. Sekarang kita juga sudah menyurati Dinas Kesehatan Aceh untuk minta penambahan vaksin,” tuturnya.
Safliati berharap adanya antusias dari berbagai pihak untuk menerima vaksinasi, baik itu masyarakat, dan aparatur lainnya, terutama bagi mereka yang melakukan pelayanan publik yang selalu berhubungan dengan orang banyak guna untuk keselamatan diri dan keluarga.[]
Editor : Ihan Nurdin