ACEHTREND.COM, Subulussalam — Mantan Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti, menyoroti kinerja Pemerintah Kota Subulussalam di bawah kepemimpinan, Affan Alfian Bintang dan Salmaza atau dikenal dengan pasangan Bintang-Salmaza.
Merah Sakti menyoroti kebijakan atas pengelolaan keuangan daerah saat ini yang dinilai tampak tidak sehat. Apalagi kepemimpinan Bintang-Salmaza yang belum genap dua tahun tapi sudah menorehkan “sejarah” baru terhadap pengelolaan keuangan daerah yang tidak proporsional sehingga mengalami defisit dan pembengkakan utang daerah yang cukup besar.
Politikus Partai Golkar itu membandingkan angka defisit yang ia tinggalkan sebelumnya sekitar Rp32 miliar. Sedangkan yang terjadi selama kepemimpinan Bintang-Salmaza sudah mengalami defisit yang nominalnya cukup besar dalam kurun waktu masa pemerintahan yang belum genap dua tahun berjalan.
“Defisit anggaran yang kami tinggalkan ada dokumennya lebih kurang Rp32 miliar,” kata Merah Sakti saat menggelar konferensi pers, Kamis (4/3/2021), di Warkop Rangkang, Jalan Teuku Umar, Desa Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri.
Terkait hal ini, Sakti meminta kepada Badan Periksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh untuk dapat mengusut pengelolaan anggaran di Kota Subulussalam.
“Alasan defisit sikit-sikit selalu menyalahkan pemerintahan yang lama. Jangan bikin malulah daerah ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Subulussalam, Bahagia Maha, yang hadir dalam konferensi pers yang digelar Merah Sakti itu kepada wartawan turut menjelaskan kondisi keuangan daerah saat ini.
Bahagia menyebutkan, pasca pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Subulussalam tahun anggaran 2021 mengalami defisit mencapai Rp28 miliar dan utang daerah pada APBK tahun 2020 tercatat sebanyak Rp94 miliar.
“Begitulah angkanya, jadi biar jelas apa itu defisit apa itu utang di sini akan saya jelaskan bahwa defisit adalah kelebihan belanja daripada pendapatan, sedangkan utang adalah sisa defisit tahun lalu ditambah banyaknya kegiatan yang belum terbayar,” terang politisi PAN itu.
Sementara itu, Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang, yang dikonfirmasi AceHTrend belum dapat memberikan keterangan terkait hal itu, sebab dirinya sedang mengadakan rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Kota (TAPK) untuk membahas persoalan ini.
“Sebentar lagi kami panggil TAPK membahas tentang hal ini,” tulis Bintang menjawab konfirmasi AceHTrend melalui pesan Whatsapp, Jumat (5/3/2021).[]
Laporan Nukman Suryadi Angkat
Editor : Ihan Nurdin