ACEHTREND.COM, Singkil – Setelah dua hari terombang-ambing di laut lepas karena perahunya tenggelam dihantam badai, akhirnya Dedi Susanto (37 tahun), nelayan asal Kilangan, Aceh Singkil, ditemukan dalam keadaan selamat oleh nelayan Sibolga dan tiba di kampung halamannya Senin siang (5/4/2021).
“Alhamdulillah, saya selamat ditolong oleh boat nelayan Sibolga di tengah lautan,” ucap Dedi Susanto kepada aceHTrend di kediamannya, Senin (5/4/2021).
Lebih lanjut Dedi Susanto menjelaskan, nelayan Sibolga kebetulan melintas di kawasan Pulau Dundun, Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara sekitar pukul 10.30 WIB, tempat dirinya terombang-ambing.
Begitu boat tadi lewat, kata Dedi Susanto, ia melambaikan tangan dan awak boat itu melihat dan menghampiri dirinya untuk memberikan pertolongan.
Setelah berapa saat berada di boat nelayan asal Sibolga itu, tiba-tiba datang stempel (speed boat) warga yang semula bermaksud mencari Dedi Susanto, pria empat anak ini.
Lalu Dedi pun dinaikkan ke stempel dan dibawa ke kediamannya di Kampung Kilangan, Singkil.
Setelah berjumpa dengan anak istri dan keluarga lain, selang beberapa jam, Dedi Susanto dibawa ke Puskesmas Singkil untuk pemeriksaan kesehatan. Tidak lama di puskesmas Dedi kembali dibawa ke rumahnya.
Di rumah Dedi, warga berdatangan berduyun-duyun. Di samping ingin memberikan ucapan selamat, mendengar kisah Dedi Susanto ketika terombang-ambing di laut, juga melakukan prosesi tepung tawar atau peusijuek.
Menurut keterangan korban, dirinya dihantam Badai sejak Sabtu (3/4/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, di perairan laut Aceh Singkil.
“Perahu robin saya yang dua mesin, diterpa badai dan ombak besar. Lalu kemasukan air. Setelah air banyak yang masuk, saya berusaha menimbanya. Namun, air masuk lagi dan perahu saya langsung tenggelam karena tidak sanggup menahan beban air dan dua unit robin mesin,” ujarnya.
Melihat gelagat yang tidak bersahabat itu, Dedi Susanto mengambil tutup fiber, satu pelampung, dan sebilah papan perahu. Lalu tutup fiber tadi dipeluknya sembari mengayuhnya dengan panggah atau papan perahu yang dicopotnya.
Dengan modal berpegang kuat pada tutup fiber itulah Dedi Susanto, terus terombang-ambing dua malam lebih di tengah lautan.
Karena angin dan arus dalam keadaan kencang diserta hujan deras, korban terus hanyut melintasi Pulau Birahan, Singkil Utara hingga mencapai Pulau Dundun, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut.
Kemudian di tengah lautan Pulau Dundun itulah Dedi Susanto yang beristrikan warga Gosong Telaga Utara itu ditemukan oleh boat nelayan Sibolga yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Nias.
Menjawab aceHTrend, apakah Dedi Susanto tidak kelelahan dan merasa haus serta lapar saat terombang-ambing di lautan, Dedi menjawab, sidikit pun ia tak merasa lelah, haus, dan lapar.
“Rasa cemas dan khawatir memang ada, apalagi saya teringat, orang tua saya, istri, dan anak saya yang masih kecil-kecil,” ucap Dedi.
Sebagaimana keterangan warga Kilangan, sore Sabtu, Dedi Susanto pergi melaut bermaksud ingin memancing ikan.
Tiba di tengah laut, ia diterpa badai kencang. Lalu, sampai malam hari Dedi tak pulang. Diperkirakan warga ketika itu, sudah hilang dan warga pun melakukan pencarian hingga dua hari dengan mengunakan speed boat, boat nelayan setempat, dan robin.
Barulah menjelang pukul sepuluh pagi Dedi Susanto ditemukan boat nelayan Sibolga dalam keadaan selamat. Sementara perahu dan barangnya sampai saat ini belum ditemukan.[]
Editor : Ihan Nurdin